Jakarta, CNBC Indonesia - Anda mungkin panik atau khawatir karena portofolio saham mendadak menjadi merah merona. Akan tetapi, beragam nasihat para investor besar mengatakan kunci bisa keluar dari chaos di pasar saham adalah dengan ketenangan. Lalu apa yang harus dilakukan?
Di saat volatilitas tinggi dan pasar sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja, Warren Buffett menyarankan agar tetap tenang dan berpegang pada prinsip dasar, yaitu membeli dan menahan saham untuk jangka panjang.
Jadi, saat pasar mengalami penurunan, Buffett menyarankan untuk "memegang teguh kata-kata" dari puisi klasik abad ke-19 karya Rudyard Kipling, If-, yang menggambarkan pelajaran ini. Dalam suratnya kepada pemegang saham Berkshire Hathaway pada 2017.
Penurunan pasar adalah sesuatu yang tak terhindarkan, kata Buffett, sambil mencontohkan perusahaannya sendiri: "Berkshire sendiri adalah contoh nyata bagaimana pergerakan harga yang acak dalam jangka pendek bisa menyamarkan pertumbuhan nilai dalam jangka panjang. Selama 53 tahun terakhir, perusahaan telah membangun nilai dengan menginvestasikan kembali keuntungannya dan membiarkan bunga majemuk bekerja. Dari tahun ke tahun, kami terus maju. Namun, saham Berkshire telah mengalami empat penurunan besar."
Sementara Marci McGregor, Kepala Strategi Portofolio, Kantor Investasi Utama, Merrill dan Bank of America Private Bank mengatakan karena kepanikan, peluang bisa terlewati.
"Menjual ketika pasar sedang turun berarti Anda mungkin melewatkan pemulihan," ungkapnya.
Marci McGregor juga memberikan 5 tips untuk menghadapi pasar yang suram, sebagai berikut:
1. Jangan bereaksi secara impulsif dan bersabarlah. Ada baiknya mengabaikan naik turunnya pasar setiap hari dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang yang telah ditentukan. Kuncinya adalah bertahan di pasar untuk jangka panjang.
2.Diversifikasikan portofolio. Salah satu cara untuk membatasi dampak penurunan pasar adalah dengan mendiversifikasi portofolio.
Carilah cara untuk meningkatkan diversifikasi portofolio baik dalam maupun lintas kelas aset. Misalnya ke pasar uang atau obligasi.
3.Teruslah berinvestasi secara teratur. Dengan menempatkan sejumlah uang tertentu ke dalam investasi secara berkala, cenderung membeli saham dengan harga yang lebih rendah dan berpotensi melihat kenaikan nilai saham tersebut saat pasar pulih. Strategi ini, yang disebut dengan dollar cost averaging, dapat menjadi efisien saat pasar sedang turun. Tapi tetap memperhatikan manajemen modal.
4. Cari peluang strategis. Saat tren pasar saham dalam penurunan, saham defensif seperti barang kebutuhan pokok, perawatan kesehatan, dan utilitas, serta perusahaan dengan neraca yang kuat, dapat menawarkan peluang. Saham berkualitas tinggi yang membayar dividen , terutama saham perusahaan yang secara konsisten meningkatkan dividennya juga bisa menjadi pilihan.
5. Tetapkan perspektif yang tepat. Tidak peduli seberapa lama atau dalam penurunan yang terjadi, pasar telah bangkit kembali di masa lalu.
"Pasar yang lesu telah terjadi di masa lalu, dan sejarah menunjukkan bahwa pasar pulih dan tumbuh lebih tinggi dari sebelumnya," kata McGregor.
"Investor yang tetap tenang dan disiplin selama pasar yang negatif cenderung menghindari kesalahan umum dan berpotensi menikmati masa depan yang lebih baik. Semakin lama Anda berinvestasi, semakin baik peluang Anda untuk mencapai tujuan jangka panjang."
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)