Uni Eropa Kecam Serangan Mematikan RSF yang Tewaskan Ratusan Warga Kalogi Sudan

2 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM— Uni Eropa mengecam keras serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) yang menargetkan Kota Kalogi di negara bagian Kordofan Selatan, yang dilakukan oleh pasukan dukungan cepat dan menewaskan puluhan korban, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak.

Komisaris Urusan Krisis Uni Eropa, Haja Lahbib, mengatakan apa yang terjadi di Kalogi merupakan kejahatan perang yang jelas. Lahbib menegaskan menyerang warga sipil dan infrastruktur sipil adalah tindakan yang dilarang sepenuhnya berdasarkan hukum humaniter internasional.

"Kekerasan berlebihan terhadap penduduk membutuhkan pertanggungjawaban segera," kata dia dikutip Aljazeera, Senin (8/12/2025).

Dia menyerukan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam konflik untuk menghormati kewajiban hukum mereka dan melindungi warga sipil.

Dalam konteks terkait, Jaringan Dokter Sudan melaporkan Pasukan Dukungan Cepat menahan lebih dari 100 keluarga dari Babnusa dan desa-desa sekitarnya di barat Kordofan, termasuk anak-anak dan wanita hamil, dalam kondisi kemanusiaan yang sangat berbahaya.

Jaringan tersebut mencatat sejumlah perempuan telah dipukuli dan dihina. Lembaga ini menegaskan penahanan dan perlakuan buruk terhadap warga sipil merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional dan memperburuk bencana kemanusiaan yang semakin parah di wilayah tersebut.

Sementara itu, Direktur Regional UNHCR untuk Afrika Timur dan Selatan Mamadou Dian Balde memperingatkan eskalasi di Kordofan membuat ribuan warga sipil terjebak dalam pengepungan.

Balde menjelaskan hanya wanita, anak-anak, dan orang tua yang dapat melarikan diri, sementara pria menghindari bergerak karena takut menjadi sasaran.

Baldi menambahkan bahwa UNHCR dan mitranya membutuhkan sumber daya tambahan yang mendesak dan akses yang aman ke mereka yang membutuhkan.

Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Volker Türk, mengatakan sejak 25 Oktober, komisi tersebut telah mendokumentasikan pembunuhan terhadap setidaknya 269 warga sipil akibat serangan udara, pengeboman, dan eksekusi lapangan di Kordofan Utara. “Apa yang terjadi merupakan "pengulangan dari skenario kekejaman yang terjadi di El Fasher," kata dia.

Türk menegaskan tragedi ini tidak boleh terulang kembali dan menyerukan agar warga sipil dilindungi dan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran tersebut dimintai pertanggungjawaban.

Selama beberapa pekan terakhir, tiga negara bagian di Kordofan menjadi saksi pertempuran sengit antara tentara Sudan dan RSF.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research