TINS-ANTM-PTBA Royal Bagi Dividen, Danantara Ketiban Berkah Rp5 T

22 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiga emiten tambang pelat merah di bawah MIND ID bersamaan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membagikan dividen royal. Dari situ, Danantara mendapatkan keuntungan triliunan rupiah.

Mereka adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS). RUPS mereka sudah dilaksanakan pada kemarin Kamis (12/6/2025).

Dari hasil RUPS, ANTM diketahui paling royal bagi dividen di mana seluruh laba tahun buku 2024 diberikan pada investor. Artinya, dividen payout ratio (DPR) mencapai 100%. Hal ini sudah berlangsung selama dua tahun beruntun.

Pada tahun ini, ANTM memutuskan untuk membagikan dividen Rp3,6 triliun atau Rp151,77 per saham. Mengindikasikan dividend yield 4,6% berdasarkan harga penutupan saham ANTM pada Kamis (12/6/2025) di Rp3.170/saham.

Selanjutnya ada PTBA yang membagikan dividen cukup royal juga dengan payout ratio sama seperti setahun sebelumnya, yakni 75% setara Rp 3,83 triliun dari laba tahun buku 2024.

Sepanjang tahun lalu, PTBA diketahui mencetak laba bersih sebesar Rp5,10 triliun. Nilai ini mengimplikasi earning per share (EPS) sebanyak Rp443,01.

Artinya besaran dividen yang diperoleh pemegang saham akan setara dengan Rp332,26 per saham. Berdasarkan penutupan kemarin Kamis di Rp2.980 per lembar, mengimplikasi yield sebesar 11,15%.

Kemudian yang ketiga ada TINS dengan dividen yang dibagikan sebanyak Rp 474,65 miliar atau Rp 63,73 per saham.

Jumlah tersebut setara 40% dari laba bersih tahun buku 2024 dan mengindikasikan dividend yield 5,5% berdasarkan harga saham penutupan TINS pada Kamis di Rp 1.160 per lembar.

Sisanya sebesar 60% dari laba bersih Tahun Buku 2024 yaitu sebesar Rp 711,98 miliar dicatat sebagai saldo laba yang belum dicadangkan.

Berikut rincian pembagian dividen ANTM, PTBA, dan TINS tahun ini :

Danantara Dapat Berkahnya

Berkat tiga emiten itu, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) juga mendapatkan berkatnya.

BUMN di bawah pemerintah secara resmi sudah beralih di bawah Danantara. Jadi, pembagian dividen akan secara otomatis masuk ke kantong badan pengelola investasi ini.

Sebelumnya, kami mencatat dividen yang sudah diterima Danantara dari deretan emiten bank BUMN sampai PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) per akhir Mei lalu mencapai Rp120 triliun.

Jadi, jika menghitung lagi dari kontribusi ANTM, PTBA, dan TINS. Danantara akan mendapatkan tambahan cuan dividen sebanyak Rp5,17 triliun.

Ini didapatkan dari perhitungan kepemilikan Danantara terhadap dividen yang dibagi tahun ini sebagai berikut :

Kesimpulannya, menurut perhitungan kami, secara total Danantara sudah kecipratan dividen dari sederet BUMN sampai pertengahan Juni ini mencapai Rp125,17 triliun.

Rosan Roeslani, CEO Danantara mengungkapkan bahwa dividen yang didapatkan dari sederet BUMN itu akan digunakan Danantara untuk investasi lagi.

"Nanti peran dari treasury untuk memastikan dana itu juga terinvestasikan dengan baik dan benar, sebelum masuk ke investasi jangka panjang." ungkap Rosan Roeslani, CEO Danantara, dalam keterangan pers, Senin (24/3/2025).

Nantinya, kriteria investasi akan ditetapkan, mulai dari jangka waktunya, dampaknya untuk meningkatkan ekspor impor, dan agar Indonesia memiliki daya saing. Dana yang masuk secara bertahap melalui dividen ini akan digunakan untuk investasi ke depan.

Sebagai catatan, Danantara ini punya dua holding yakni Holding Investasi dan Holding Operasional.

Holding investasi berwenang melakukan penyusunan dan mengusulkan rencana kerja dan anggaran perusahaan, melakukan pengelolaan dividen BUMN, melakukan pemberdayaan aset, menerbitkan surat utang dan/atau menerima pinjaman, memberikan pinjaman dan/atau penjaminan kepada holding operasional, BUMN atau anak usaha BUMN.

Sementara, holding operasional Danantara memiliki tugas, seperti melakukan pengelolaan operasional BUMN, melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh menteri atau badan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(tsn/tsn)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research