Jakarta, CNBC Indonesia - Otak adalah organ vital yang berperan sebagai pusat sistem saraf dan mengendalikan seluruh aktivitas tubuh. Agar dapat berfungsi secara optimal, otak perlu dijaga kesehatannya. Selain melalui olahraga, pola makan sehat, dan konsumsi suplemen, ada juga beberapa tanaman herbal yang dipercaya mampu meningkatkan daya ingat bahkan mendukung kecerdasan.
Beberapa tanaman herbal ini telah diteliti mengenai efeknya terhadap penyakit Alzheimer, sementara yang lain diuji manfaatnya dalam meningkatkan fungsi kognitif secara keseluruhan. Fungsi kognitif sendiri mencakup berbagai proses mental seperti berpikir, memahami, belajar, dan mengingat.
Berikut adalah beberapa tanaman herbal yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan otak berdasarkan penelitian ilmiah yang dikutip dari Very Well Mind.
1. Sage
Daun sage memiliki sejumlah manfaat bagi otak. Tanaman ini dikenal karena aromanya yang kuat. Sage disebut dapat meningkatkan kognisi dan membantu pengobatan penyakit Alzheimer. Faktanya, tinjauan penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa sage mengandung senyawa yang mungkin bermanfaat untuk fungsi kognitif dan neurologis.
Cobalah tambahkan sage ke ayam panggang atau sup. Sage juga bisa dikonsumsi dalam bentuk teh.
2. Kunyit
Kunyit adalah bumbu yang sudah lama digunakan dalam masakan Indonesia. Tanaman herbal ini mengandung senyawa yang disebut kurkumin, yang memiliki efek antioksidan dan anti-inflamasi (dua faktor yang mungkin bermanfaat bagi kesehatan otak dan kesehatan secara keseluruhan).
Menurut studi yang diterbitkan pada tahun 2010, penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa kunyit dapat meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer dengan membersihkan otak dari beta-amiloid (sebuah fragmen protein). Penumpukan beta-amiloid diketahui membentuk plak otak terkait Alzheimer. Selain itu, kunyit dapat melindungi kesehatan otak dengan menghambat kerusakan sel saraf di otak.
3. Ginkgo Biloba
Sudah lama digunakan sebagai pengobatan demensia, ginkgo biloba adalah obat yang umum digunakan dalam pengobatan China. Ginkgo biloba dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif dengan merangsang sirkulasi dan meningkatkan aliran darah ke otak.
Meskipun penelitian tentang ginkgo biloba memberikan hasil yang beragam, terdapat beberapa bukti bahwa tanaman ini dapat meningkatkan fungsi kognitif pada penderita penyakit Alzheimer atau gangguan kognitif ringan.
Selain itu, tinjauan penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease pada 2015 menunjukkan bahwa ekstrak ginkgo biloba yang disebut EGb761 sangat membantu dalam memperlambat penurunan kognisi di antara pasien yang mengalami gejala neuropsikiatri selain gangguan kognitif dan demensia.
4. Ashwagandha
Ashwagandha telah ditemukan menghambat pembentukan plak beta-amiloid, menurut sebuah studi review yang diterbitkan pada tahun 2010.
Terlebih lagi, tinjauan tersebut mengatakan studi pendahuluan telah menunjukkan bahwa ashwagandha dapat bermanfaat bagi otak dengan mengurangi stres oksidatif (sebuah faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan dan perkembangan penyakit Alzheimer).
5. Ginseng
Ginseng adalah salah satu tanaman herbal terbaik untuk daya ingat karena potensi kemampuannya mencegah kehilangan daya ingat dan mengurangi penurunan daya ingat terkait usia. Salah satu tanaman paling populer dalam pengobatan herbal, ginseng mengandung bahan kimia anti inflamasi yang disebut ginsenosides.
Menurut ulasan yang diterbitkan pada tahun 2018, para ilmuwan telah mengamati bahwa ginsenosides dapat membantu mengurangi kadar beta-amiloid di otak dalam studi laboratorium pendahuluan.
6. Daun pegagan
Centella asiatica atau daun pegagan telah lama digunakan untuk meningkatkan kejernihan mental. Temuan dari penelitian berbasis hewan menunjukkan bahwa ramuan ini juga dapat membantu otak dengan melawan stres oksidatif.
Dalam studi pendahuluan yang diterbitkan dalam Clinical and Experimental Pharmacology & Physiology pada 2003, pengujian pada tikus menunjukkan bahwa pegagan dapat menghambat stres oksidatif terkait Alzheimer dan meningkatkan fungsi kognitif.
7. Lemon balm
Ramuan yang sering diminum dalam bentuk teh dan sering digunakan untuk meredakan kecemasan dan insomnia, lemon balm dapat membantu meningkatkan fungsi kognitif.
Dalam penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Neurology, Neurosurgery, and Psychiatry pada tahun 2003, 42 pasien dengan penyakit Alzheimer ringan hingga sedang mengonsumsi ekstrak lemon balm selama empat bulan. Pada akhir penelitian, mereka yang diberi lemon balm menunjukkan peningkatan fungsi kognitif yang jauh lebih besar (dibandingkan dengan mereka yang diberi plasebo).
8. Kunyit
inseng adalah herbal yang dikenal luas karena berbagai manfaat kesehatannya. Terkadang disebut sebagai "man-root" karena bentuknya menyerupai tubuh manusia, ginseng memiliki beberapa jenis yang berbeda.
American ginseng (Panax quinquefolius) adalah tanaman tahunan yang berasal dari hutan gugur di Amerika Serikat. Sementara itu, Asian ginseng (Panax ginseng) berasal dari China, Korea, dan Siberia timur. Nama botani Panax berasal dari kata "panacea," yang mencerminkan kegunaan ginseng sebagai obat serbaguna dalam pengobatan tradisional.
Siberian ginseng (Eleutherococcus senticosus), juga dikenal sebagai eleuthero atau ci wu jia dalam pengobatan tradisional Tiongkok, memiliki sifat yang berbeda dibandingkan jenis ginseng lainnya. Alih-alih sebagai tonik, tanaman ini lebih berfungsi sebagai adaptogen, yaitu zat yang membantu tubuh beradaptasi dengan stres.
Ada juga Panax notoginseng, yang disebut radix notoginseng atau sanchi, dan secara tradisional digunakan untuk membantu mengontrol perdarahan.
9. Lavender
Lavender telah digunakan oleh manusia selama berabad-abad, mulai dari bahan parfum, aromaterapi, hingga pengobatan tradisional. Secara turun-temurun, lavender dimanfaatkan untuk mengobati gigitan serangga, luka bakar, membersihkan luka, serta melindungi tubuh dari berbagai penyakit.
Penelitian menunjukkan bahwa lavender dapat membantu meningkatkan kualitas tidur, memperbaiki daya ingat, meredakan nyeri, dan meningkatkan suasana hati. Selain itu, studi pada manusia dan hewan membuktikan bahwa lavender memiliki sifat anti kejang, antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba.
Lavender dikenal sebagai tanaman yang kaya manfaat, baik untuk kesehatan maupun terapi. Berkat efek menenangkannya, minyak esensial lavender sering digunakan untuk mengurangi kecemasan dan membantu tidur lebih nyenyak. Minyak ini juga dapat meredakan nyeri, termasuk nyeri sendi akibat arthritis, sakit kepala, nyeri punggung, dan kram menstruasi.
(dag/dag)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Potensi & Daya Saing Industri Kesehatan RI di Pasar Global
Next Article Studi Temukan Mikroplastik di Otak Manusia, Begini Cara Masuknya