Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor perbankan akan segera kedatangan calon emiten baru, PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) milik Grup Emtek bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia dengan menjadi salah satu emiten jumbo yang melaksanakan Initial Public Offering (IPO).
Kalangan investor pun tengah menanti kehadiran IPO Super Bank sejak lama, kini sudah terpampang jadwal dan harga yang ditawarkan oleh Super Bank.
Jumlah saham yang ditawarkan ke public juga tidak begitu banyak, hanya 13% saja.
Penggunaan Dana IPO
Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham, setelah dikurangi dengan biaya emisi akan digunakan untuk:
* Sekitar 70% akan digunakan Perseroan untuk modal kerja dalam rangka penyaluran kredit Perseroan
* Sisanya, sekitar 30% dana hasil penawaran umum akan dialokasikan untuk belanja modal dalam rangka mendukung kegiatan usaha Perseroan, termasuk namun tidak terbatas pengembangan produk, pada pengembangan teknologi informasi, dan/atau hal-hal lain yang dapat mendukung pertumbuhan usaha Perseroan.
Bisnis
PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) merupakan operator bank digital dengan merek dagang Superbank.
Kinerja Keuangan
Super Bank berhasil melakukan turnaround dengan membalikkan kerugian menjadi laba bersih. Pada Juni 2024, Super Bank masih mencatatkan kerugian Rp135,43 miliar, dan pada Juni 2025 Super Bank berhasil mengubahnya menjadi laba bersih sebesar Rp20,51 miliar.
Kinerja positif tak luput didorong oleh peningkatan signifikan pada pendapatan bunga bersih yang mencapai 170,7% sebesar Rp665,29 miliar pada Juni 2025, naik dari Juni 2024 sebesar Rp245,76 miliar.
Selain itu, efisiensi operasional membaik, tercermin dari rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income Ratio/CIR) yang menurun drastis menjadi 74,2% dari sebelumnya 149,9%.
Terkait fungsi intermediasi, total penyaluran kredit mencapai Rp8,4 triliun, meningkat 123% yoy sepanjang paruh pertama tahun ini. Kualitas aset tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Gross turun ke 2,7% dan NPL Net berada di level 0,98%.
Valuasi IPO Super Bank tercatat dengan Price Book Value (PBV) 2,3 hingga 2,8.
Track Record Penjamin Emisi
Strategi dan Prospek Usaha
Perseroan memiliki beberapa keunggulan kompetitif sebagai berikut:
a) Memanfaatkan Potensi Pertumbuhan yang Melimpah di Sektor Keuangan Indonesia yang Sedang Berkembang: Peluang Perbankan Digital Perluasan Pasar.
b) Bank dengan Layanan Digital yang Didorong oleh Multi-Ecosystem Terkemuka di Indonesia.
c) Peluncuran Produk Inovatif dan Perluasan yang Cepat untuk Nasabah, Tabungan, dan Pinjaman.
d) DNA Berbasis Artificial Intelligence ("AI") dan Teknologi yang Mendorong Inovasi dan Skalabilitas.
e) Performa Keuangan yang Kuat dan Kualitas Aset yang Solid.
f) Kepemimpinan yang Berpengalaman Mendorong Pertumbuhan Strategis Berkelanjutan.
Sementara itu, strategi usaha Perseroan kedepannya:
a) Mengembangkan Portofolio Pinjaman Perseroan Secara Strategis.
b) Mendorong Pendanaan, Loyalitas, dan Keterlibatan dengan menjadi Lembaga Kliring dalam Ekosistem.
c) AI-Powered Credit Lifecycle, Didukung oleh Machine Learning ("ML") yang Ditingkatkan Melalui Big Data.
d) Operasi Efisien Biaya: Memanfaatkan AI dan tech culture untuk menjadi Perusahaan yang Lean dan Cerdas.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)
















































