Satpol PP PPU Patroli Pantau Praktik Prostitusi Online di IKN

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, memantau praktik prostitusi online atau daring di sekitar wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN).

Kasatpol PP PPU Bagenda Ali mengatakan pihaknya sudah tiga bulan terakhir giat melakukan pemantauan dan patroli untuk menihilkan dugaan praktik prostitusi online di wilayah IKN dan sekitarnya. Kegiatan itu dilakukan pihaknya setelah menerima laporan dugaan praktik prositusi online di wilayah IKN dan sekitarnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada laporan praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN disampaikan masyarakat dan pemerintah desa setempat," ujar Bagenda Ali, Penajam, Kaltim, Minggu (25/5) seperti dikutip dari Antara.

Menindaklanjuti laporan masyarakat dan pemerintah desa di Kecamatan Sepaku, wilayah administratif Kabupaten Penajam Paser Utara yang masuk wilayah IKN, Satpol PP setempat terus melakukan pengawasan dan penertiban di sekitar kawasan IKN.

"Kami sudah lakukan pantauan sejak tiga bulan lalu terkait laporan adanya praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN," jelasnya.

Modus praktik prostitusi tersebut dengan menetap beberapa hari di penginapan dan hotel di wilayah IKN, kemudian pelaku praktik prostitusi mengaktifkan aplikasi untuk mencari pelanggan.

"Modus itu kami ketahui dari investigasi dan pengakuan pelaku yang berhasil ditangkap, setelah ditangkap dan mintai keterangan pelaku prostitusi dipulangkan ke daerah asal," tambahnya.

Dia mengatakan personel Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara terus melakukan patroli penertiban di wilayah IKN karena kendati sudah ada Otorita IKN. Pasalnya, sambung Bagenda, secara administratif penegakan peraturan daerah (perda) masih jadi kewenangan pemerintah kabupaten setempat.

Menurut Bagenda Ali, kendati telah dilakukan penertiban tidak berselang lama pelaku praktik prostitusi baru kembali datang, dan menyewa kamar di penginapan dan hotel di wilayah IKN.

Mengutip dari Antara, yang melakukan penelusuran, memberitakan pelaku prostitusi di wilayah IKN itu datang dari luar daerah Kabupaten Penajam Paser Utara. Dari yang terpantau mereka datang seperti dari daerah di Pulau Jawa, Makassar (Sulawesi Selatan), Balikpapan (Kaltim), dan daerah lainnya itu.

Rata-rata mencari pelanggan lewat aplikasi dengan menyewa kamar di penginapan dan hotel di wilayah IKN. Melalui media sosial dan aplikasi pesan singkat pelaku prostitusi menawarkan layanan dengan sistem pemesanan daring lengkap dengan foto dan tarif kepada pelanggan.

"Kami datang karena kata teman di sini tamu banyak dan tidak pelit tidak pernah tawar menawar, serta banyak pendatang, dan ternyata benar," kata salah satu pelaku prostitusi yang mengaku bernama Dena (25).

Tarif layanan prostitusi daring tersebut bervariasi Rp400 ribu sampai Rp600 ribu sesuai kesempatan pelanggan, dan sebagian pelaku prostitusi melalui perantara sebagai koordinator.

"Ada yang sendiri dan ada yang gunakan perantara, kalau kami gunakan perantara yang atur tempat tinggal dan carikan pelanggan tidak repot jadinya," ungkap salah satu pelaku prostitusi lainnya yang mengaku bernama Rena (27).

Di satu sisi, praktik prostitusi tersebut menimbulkan keresahan masyarakat setempat, khususnya Sepaku. Berdasarkan informasi , kendati belum menerima laporan resmi dari masyarakat dan mengetahui di media sosial tentang praktik prostitusi di sekitar wilayah IKN, Kepolisian Daerah (Polda) Kaltim melakukan langkah penyelidikan sebagai upaya antisipasi.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research