Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memberlakukan kenaikan tarif impor untuk barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China, berdampak serius terhadap mata uang negara tersebut.
Dilansir dari Refinitiv, nilai tukar peso Meksiko terhadap dolar pada per pukul 11:45 WIB hari ini (03/02/2025) ambruk 2,84% ke angka MXN 21,26/US$.
Begitu pula dengan dolar Kanada yang terpuruk 1,58% ke angka CAD 1,475/US$. Sementara yuan China masih belum bergerak karena masih libur dalam rangka Hari Tahun Baru Imlek.
Tertekannya mata uang Meksiko dan Kanada pada hari ini bukan tanpa alasan, pasalnya pada Sabtu lalu (01/02/2025), Trump menandatangani perintah yang mengenakan tarif sebesar 25% atas impor dari Meksiko dan Kanada, serta bea masuk sebesar 10% atas produk China dan tarif tersebut diharapkan mulai berlaku pada Selasa, 4 Februari 2025. Sementara itu, sumber daya energi dari Kanada akan menerima tarif sebesar 10%. Sebagai catatan, nilai perdagangan AS dan tiga negara ini mencapai total US$ 1,6 triliun per tahun.
Trump telah lama mempromosikan tarif sebagai cara untuk menegosiasikan kesepakatan yang lebih baik dengan mitra dagang AS. Dia pun menegaskan kebijakan ini dilakukan demi melindungi industri dalam negeri dari persaingan asing, dan mendapatkan pendapatan. Di Ruang Oval pada wawancara pada Jumat, Trump mengatakan keputusannya untuk mengenakan tarif pada barang-barang dari Kanada, Meksiko, dan China adalah "murni ekonomi". Namun, para ekonom khawatir hal ini dapat 'menyalakan' kembali inflasi pada saat tampaknya tekanan harga mulai mereda.
Aksi Trump soal tarif dagang ini bukanlah hal baru, bahkan sebelum ia dilantik, Trump's tariff sudah dibahas namun belum terlaksana.
Di luar ekspektasi, Trump justru sedikit melunak mengenai pengenaan tarif dagang di hari pelantikannya. Tidak seperti pernyataan kerasnya sebelum inagurasi, Trump justru tidak langsung mengenakan kenaikan tarif perdagangan di hari pertamanya.
Sebelumnya, Trump telah berjanji untuk mengenakan tarif 10 hingga 20% pada semua barang impor dan hingga 60% pada barang impor dari China. Ia juga mengancam untuk mengenakan tarif 25% pada barang impor dari Kanada dan Meksiko jika mereka gagal untuk menanggulangi aliran narkoba ilegal dan migran yang masuk ke AS secara ilegal.
Ancaman-ancaman tersebut tidak terwujud pada hari Senin, hari pertama masa jabatannya, tetapi itu tidak berarti ancaman tersebut telah hilang,
Trump mengumumkan pembentukan Layanan Pendapatan Eksternal.
"Untuk tujuan ini, kami membentuk Dinas Pendapatan Eksternal untuk mengumpulkan semua tarif, bea, dan pendapatan.
Akan ada sejumlah besar uang yang mengalir ke kas negara kita, yang berasal dari sumber-sumber asing, impian Amerika akan segera kembali dan berkembang pesat seperti sebelumnya" imbuh Trump dalam pidatonya.
Sejak Trump menjabat sebagai Presiden AS, mata uang Meksiko, Kanada, dan China relatif stabil dan tidak banyak berubah, namun berbeda halnya ketika sudah ada kejelasan yakni tepat pada esok hari, keseluruhan tarif akan mulai berlaku dan berdampak langsung terhadap mata uang Meksiko serta Kanada.
Sementara untuk yuan China, diperkirakan akan mengikuti jejak mata uang Meksiko dan Kanada yang berpeluang mengalami depresiasi di awal pembukaan perdagangan pekan depan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)