Jakarta, CNBC Indonesia - Aktor Korea Selatan (Korsel) Park Bo-gum merasa mirip 70% dengan karakter Gwan-sik, pria yang disebut sebagai "suami fantasi" dalam drama "When Life Gives You Tangerines." Drama yang tengah naik daun ini dengan cepat menarik perhatian global dan menduduki posisi kedua dalam daftar Top 10 Netflix Global untuk serial non-Inggris hanya dalam dua minggu setelah dirilis.
Park Bo-gum memerankan Gwan-sik, pria pekerja keras yang jatuh cinta dengan Ae-sun (diperankan oleh Lee Ji-eun atau IU) di Pulau Jeju era 1960-an. Sosok Gwan-sik dipuja karena kesetiaannya dan perjuangannya untuk membebaskan Ae-sun dari norma gender yang mengekang pada masa itu.
Meski karakter Gwan-sik disebut "fantasi," Park Bo-gum menilai sosok tersebut bukanlah sesuatu yang tidak realistis. Ia bercerita, saat membaca naskah, dirinya merasa Gwan-sik adalah sosok yang sangat mengagumkan dan menurutnya itu bukanlah sesuatu yang mustahil.
"Saya pikir, dia bisa saja seseorang yang kita temui setidaknya sekali dalam hidup," ujar Park seperti dikutip laman Korea Herald, Kamis (27/3/2025).
Karakter ini pun meninggalkan kesan mendalam bagi dirinya. Ketika ditanya seberapa mirip dirinya dengan Gwan-sik, Park memperkirakan 70%.
"Cara saya mencintai keluarga, merawat orang-orang di sekitar saya, dan mengekspresikan perasaan saya saat mencintai seseorang sangat dalam, itu semua mirip. Tapi dibandingkan Gwan-sik yang pendiam, saya cenderung lebih banyak berbicara," jelasnya.
Di sisi lain, demi mendalami peran Gwan-sik, Park Bo-gum menjalani perubahan fisik yang cukup signifikan. Sang sutradara menginginkan Gwan-sik memiliki tubuh yang lebih atletis karena dia adalah pekerja keras dan perenang yang andal.
"Saya pun menambah berat badan sekitar 4-5 kg untuk peran ini," kata Park Bo-gum. Selain latihan fisik, tim makeup juga berperan penting dalam membentuk karakter Gwan-sik.
"Setiap bagian kulit yang terlihat dibuat lebih gelap dengan makeup untuk menciptakan kesan kulit yang terbakar matahari, mencerminkan kehidupan Gwan-sik di bawah terik Jeju," katanya.
Sebagai karakter yang berasal dari Jeju, Park juga harus mempelajari dialek khas pulau tersebut. Ia juga mengambil referensi dari intonasi yang digunakan oleh ibu Gwan-sik di drama untuk menambahkan variasi.
Menurut Park, esensi karakter Gwan-sik terletak pada cintanya yang tak tergoyahkan kepada Ae-sun yang telah ia cintai sejak usia 10 tahun. Salah satu dialog yang menurutnya paling menggambarkan karakter ini adalah "Kubis itu manis."
Kalimat tersebut merujuk pada masa ketika Gwan-sik dan Ae-sun masih muda dan berjualan ikan serta kubis untuk membantu ekonomi keluarga. Ae-sun yang pemalu sulit menarik pelanggan, sehingga Gwan-sik membantunya dengan berteriak, "Kubis itu manis!"
"Saya percaya kalimat itu menyimpan makna lebih dalam yang menunjukkan dukungan, kasih sayang, kepedulian, dan dorongan Gwan-sik untuk Ae-sun," kata Park.
Seiring berjalannya cerita, Park Bo-gum mulai memiliki lebih sedikit waktu layar karena peran Gwan-sik versi dewasa diperankan oleh Park Hae-joon. Jelang penayangan empat episode terakhir pada Jumat (28/3/2025), Park menjanjikan akhir yang berkesan bagi penonton.
"Saat menyaksikan episode-episode terakhir, Anda mungkin akan berpikir, 'Saya harus lebih sering mengekspresikan cinta kepada orang-orang terdekat,' atau mengenang, 'Kita pernah mengalami masa-masa seperti itu, bukan?' Drama ini cocok ditonton bersama keluarga, teman, atau pasangan," tutupnya.
(hsy/hsy)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Masa depan Industri Kecantikan di Tengah Tekanan Ekonomi
Next Article Banyak Warga Korea Kesepian, Pemerintah Mau Bikin Acara Ini