Misteri Mumi Berusia 2.300 Tahun, Peneliti Tak Berani Sentuh

1 week ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Mumi yang dikenal sebagai Bashiri atau "Yang Tak Tersentuh" ditemukan hampir seabad lalu di wilayah Lembah Para Raja di kota kuno Luxor, Mesir. Penemuan mumi ini masih menjadi misteri karena ilmuwan manapun tidak ada yang berani menyentuhnya.

Mengutip Euro News, arkeolog Mesir kuno, Howard Carter, menemukan mumi Bashiri itu pada tahun 1919 atau tiga tahun sebelum ia menemukan makam Tutankhamun. Identitas mumi itu hingga kini belum diketahui karena membuka kain mumi itu saja bisa merusak teknik mumifikasinya yang unik.

Metode yang digunakan untuk mengikat kain pembalseman mayat kuno ini belum pernah digunakan di mumi lain. Pembungkusan kain tersebut telah menciptakan pola rumit pada wajah mumi yang menyerupai desain arsitektur piramida Mesir yang terkenal.

Tingkat presisi dan kehalusan dalam pengemasan mumi menunjukkan bahwa orang ini merupakan tokoh yang sangat penting dalam masyarakat Mesir kuno. Namun, identitas jenazah tersebut masih belum diketahui, karena membuka kain mumi untuk mempelajarinya dapat merusak teknik mumifikasi unik ini secara permanen.

Para ilmuwan telah menggunakan metode lain untuk melihat ke dalamnya dan menemukan petunjuk tentang identitasnya.

Tidak ada yang berani menyentuhnya

Pemindaian CT dan sinar-X, yang dilakukan tanpa menyentuh mumi, menunjukkan bahwa mumi Bashiri adalah seorang pria dengan tinggi sekitar 167 sentimeter.

Para ahli berpendapat bahwa mumi tersebut berasal dari periode Ptolemeus, sekitar abad ke-2 hingga awal abad ke-3 SM. Seni mumifikasi mencapai puncaknya pada era ini.

Mumi ini disimpan di Museum Mesir di Kairo.

Kain dan gambar pada wajah mumi menyerupai desain arsitektur piramida Mesir, yang mungkin menunjukkan tingkat penghormatan dan status tinggi orang tersebut di masyarakat.

Kendati demikian, mengapa para ilmuwan tidak dapat membongkar mumi ini?

Membuka kain mumi adalah cara paling langsung untuk memperoleh informasi tentang orang di dalamnya. Namun, kain ini sangat halus dan rapuh, dan menyentuhnya bisa menghancurkan satu-satunya contoh teknik mumifikasi yang diketahui.

Karena alasan ini, para spesialis telah menggunakan metode non-invasif seperti pemindaian CT dan sinar-X.

Para peneliti mengatakan bahwa mengamati penampilan dekoratif mumi memberikan informasi tentang kedudukan orang ini dalam kehidupan. Misalnya, kuncir lateral di dadanya terbuat dari beberapa baris manik-manik dan memiliki duri berbentuk kepala elang, yang dianggap sebagai tanda kekayaan dan pengaruh.

Korset yang menutupi tubuh mumi berisi adegan almarhum berbaring di tempat tidur dikelilingi oleh dewa Isis dan Nephthys. Di sisinya juga terdapat empat putra dewa Horus, anak Isis.

Lapisan di kaki mumi tersebut juga menampilkan dua penggambaran Anubis, dewa penguburan. Rincian ini menunjukkan bahwa orang ini adalah orang yang sangat kaya dan penting, tetapi tidak satu pun petunjuk ini mengarah pada penemuan namanya.

Satu-satunya petunjuk yang masih ada mengenai identitas mumi ini adalah sebuah prasasti yang ditulis dengan tergesa-gesa di dalam makamnya, yang mungkin adalah nama Bashiri atau Neno. Akan tetapi, para ahli sejauh ini belum dapat menentukan dengan pasti nama yang benar.

Para spesialis terus menggunakan metode non-invasif untuk mempelajari mumi yang menakjubkan ini. Meski begitu, hingga kini mumi Bashiri akan tetap diselimuti oleh lingkaran misteri.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tren Gaya Hidup Sehat Jadi Peluang & Inovasi Grup F&B

Next Article Heboh! Ada Lukisan The Simpsons di Peti Mumi Mesir Kuno, Ini Potretnya

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research