Menuju Cerdas Finansial di Era Digital

3 hours ago 2

Wanita belanja impulsif lewat online (ilustrasi). Ketika teknologi mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan terutama berbelanja, kemampuan untuk mengelola keuangan secara cerdas menjadi penentu kualitas hidup.

Oleh : Dr. Nur Asni Gani, Dosen UMJ dan Pengusaha

REPUBLIKA.CO.ID, Cerdas finansial di era digital bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Ketika teknologi mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, dan terutama berbelanja, kemampuan untuk mengelola keuangan secara cerdas menjadi penentu kualitas hidup.

Dunia digital memberikan kenyamanan luar biasa dalam aktivitas konsumsi. Cukup dengan satu ketukan layar, barang dapat dipesan dan dikirim hingga ke pintu rumah. Namun, di balik kemudahan itu, tersembunyi jebakan konsumtif yang kian halus dan sistematis, menjadikan literasi finansial sebagai kebutuhan mendesak.

Perempuan memiliki posisi strategis dalam pengelolaan keuangan rumah tangga. Dalam banyak kasus, merekalah yang menjadi pengambil keputusan pembelian, baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun konsumsi pribadi.

Dalam konteks digital, peran ini diperkuat oleh kemampuan perempuan mengakses e-commerce, dompet digital, dan aplikasi belanja dengan cepat dan efisien. Tetapi, di sinilah letak tantangannya.

Era digital memicu sensasi adiktif yang dikenal sebagai add to cart dopamine, dorongan emosional yang muncul saat memasukkan barang ke keranjang belanja, meskipun belum tentu dibutuhkan. Fenomena ini sering dibungkus narasi self-reward sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras, namun dalam jangka panjang bisa menjelma menjadi self-destruction bila tidak disertai kesadaran dan kontrol diri.

Layanan paylater adalah contoh nyata bagaimana teknologi bisa mendorong perilaku konsumtif. Alih-alih mendorong efisiensi, sistem bayar kemudian menciptakan ilusi ketersediaan dana dan mengaburkan batas antara mampu dan ingin.

Ketika tanggungan menumpuk, barulah muncul kesadaran bahwa gaya hidup ternyata telah melampaui batas kemampuan finansial. Dalam konteks ini, pemisahan antara kebutuhan dan keinginan bukan sekadar teori, melainkan strategi bertahan hidup. Kemampuan memilah mana yang penting dan mana yang hanya memuaskan emosi sesaat merupakan bentuk kecerdasan emosional yang esensial dalam manajemen keuangan modern.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research