CNN Indonesia
Rabu, 19 Mar 2025 06:37 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan bersama masyarakat sipil tengah bersiap untuk melakukan demonstrasi menolak RUU TNI yang akan disahkan oleh DPR.
Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan Satria Naufal mengatakan koalisi sipil tengah menentukan lokasi hingga tuntutan massa aksi kepada pemerintah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"BEM SI dan Masyarakat Sipil sedang dan terus konsolidasi hingga menggelar demonstrasi," kata Satria kepada CNNIndonesia.com, Selasa (18/3) malam.
Satria menjelaskan demonstrasi akan digelar sebagai respons atas sikap pemerintah dan DPR yang akan mengesahkan RUU TNI menjadi undang-undang di tengah gelombang penolakan.
"Karena Senayan tutup mata dan tutup telinga atas penolakan masyarakat dengan membawa RUU (TNI) ke tingkat 2 paripurna," ujarnya.
Kendati demikian, Satria belum membeberkan estimasi jumlah massa aksi yang akan turun ke jalan untuk mengikuti demonstrasi ini.
Senada, Koordinator Pusat BEM SI Rakyat Bangkit Herianto mengatakan pihaknya juga tengah bersiap menggelar aksi penolakan pengesahan RUU TNI.
"Kita akan lakukan konsolidasi besok malam (malam ini) untuk membahas dan mengerucutkan langkah-langkah kongkrit sikap kita melihat kebijakan hari-hari ini yang bermunculan," ujarnya.
Revisi UU TNI yang dibahas pemerintah dan DPR menjadi sorotan publik karena dinilai akan menghidupkan kembali dwifungsi angkatan bersenjata. Pembahasannya pun dianggap tak transparan dan terburu-buru.
Kekhawatiran dwifungsi angkatan bersenjata itu lahir salah satunya akibat ketentuan yang menambah jumlah kementerian/lembaga pemerintah yang bisa diisi TNI aktif.
Protes publik tak menghentikan pembahasan RUU TNI. Bahkan, seluruh fraksi telah menyetujui RUU TNI disahkan menjadi undang-undang dalam rapat paripurna terdekat.
(fra/mab/fra)