REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amal Zakat Gerak Kita Indonesia (LAZ Gerakin) akan melakukan revitalisasi sejumlah masjid di wilayah Aceh, meliputi Pidie Jaya, Langsa, dan Bireuen. Program ini direncanakan mulai dilaksanakan pada pertengahan Januari 2026 mendatang, setelah proses pengecekan dan verifikasi kondisi lapangan selesai dilakukan.
Direktur Utama Gerakin, Sandi Suwardi Hasan, mengatakan saat ini tim masih melakukan asesmen cek dan ricek untuk memastikan tingkat kerusakan serta kebutuhan utama di masing-masing lokasi yang akan diperbaiki nanti.
“Langkah ini penting agar intervensi yang kami lakukan benar-benar tepat sasaran. Target kami, sebelum Ramadhan masjid-masjid tersebut sudah bisa kembali digunakan secara optimal,” kata Sandi dalam keterangannya, Jumat 26 Desember 2025.
Revitalisasi masjid ini merupakan bagian dari program 'Kembalikan Gema Adzan di Aceh dan Sumatera' yang bertujuan memulihkan fungsi rumah ibadah sekaligus membantu pemulihan psikologis dan spiritual masyarakat pascabencana banjir bandang yang menghantam Sumatera dan Aceh 26 November lalu.
Dalam pelaksanaannya, Gerakin akan menyediakan bahan bangunan seperti cat, perlengkapan pendukung, serta tenaga tukang. Setiap masjid diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 300 juta. Pada tahap awal, Gerakin memproyeksikan revitalisasi empat masjid dan satu pesantren di wilayah yang juga dikenal dengan sebutan Serambi Mekkah tersebut.
Salah satu pesantren yang akan menjadi fokus kerja Gerakin yakni Pondok Pesantren Tauthiatudz Dzakariah yang berlokasi di Desa Teumpeun, Aceh Timur. Pesantren tersebut mengalami kerusakan pada asrama putra, pagar, serta kehilangan sejumlah kitab santri, dengan total kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta.
Untuk mendukung pendanaan program, Gerakin membuka donasi publik dan akan melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat melalui kegiatan Car Free Day serentak di enam kota, yaitu Jakarta, Jember, Solo, Depok, Bogor, dan Lampung.
Melalui kegiatan ini, Gerakin ingin mengajak masyarakat luas memahami kondisi yang dihadapi masyarakat Aceh sekaligus mendorong partisipasi publik dalam upaya pemulihan rumah ibadah.
Sandi mengimbau kepada masyarakat yang ingin berkontribusi dalam rogram ini agar dapat menyalurkan donasi dan bantuanya melalui kanal resmi Gerakin baik secara online maupun offline.
"Kami mengajak masyarakat untuk berdonasi dan mengambil bagian dalam upaya pemulihan ini. Ini adalah ikhtiar bersama untuk menguatkan kembali Aceh dan Sumatera," katanya.
Sementara itu, inisiator Gerakin, Fathan Subhi, berharap program ini dapat mengembalikan ketenangan dan kekhusyukan masyarakat Aceh dalam menjalani ibadah, khususnya pada bulan suci Ramadan mendatang.
“Kami berharap Ramadhan nanti masyarakat Aceh bisa kembali beribadah dengan tenang dan khusyuk di masjid-masjid yang layak," ujarnya.

3 hours ago
2













































