8000hoki.com List Daftar web Slots Gacor China Terbaru Pasti Scatter Full Non Stop
hokikilat Top Situs server Slot Maxwin Vietnam Terpercaya Sering Jackpot Full Setiap Hari
1000hoki Data Demo situs Slot Maxwin Terbaru Pasti Jackpot Setiap Hari
5000 Hoki Online Data Login website Slot Maxwin Philippines Terpercaya Gampang Lancar Jackpot Full Setiap Hari
7000hoki.com Demo web Slots Maxwin Thailand Terkini Mudah Scatter Non Stop
9000hoki Platform situs Slots Maxwin Indonesia Terbaru Sering Lancar Win Full Banyak
Alternatif Daftar Slot Gacor server Cambodia Terbaru Gampang Scatter Full Setiap Hari
Idagent138 login Akun Slot Game
Luckygaming138 Akun Slot Game Online
Adugaming Daftar Akun Slot Terbaik
kiss69 login Slot Game Terpercaya
Agent188 login Id Slot Terbaik
Moto128 login Id Slot
Betplay138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Online
Letsbet77 Id Slot Anti Rungkad Online
Portbet88 login Slot Gacor Terpercaya
Jfgaming168 Daftar Slot Terpercaya
Mg138 Id Slot Terbaik
Adagaming168 Akun Slot Anti Rungkad
Kingbet189 Daftar Slot Anti Rungkat Online
Summer138 login Id Slot
Evorabid77 Akun Slot Game
Jakarta, CNN Indonesia --
Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir membantah adanya sabotase dalam kasus hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Iptu Tomi S Marbun yang hilang dalam operasi pengejaran Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal itu disampaikan Johnny dalam Rapat Dengar Pendapat Umum di Komisi III DPR, Senin (17/3) kemarin, menanggapi pernyataan istri Tomi, Ria Tarigan yang menduga adanya sabotase dari Polres maupun Polda dalam proses pencarian.
Ia menjelaskan proses pencarian terhadap Iptu Tomi sudah dilakukan secara maksimal dengan bantuan dari aparat gabungan. Johnny mengatakan pencarian juga digelar secara bertahap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi tidak ada kemudian sabotase, tidak ada. Ini yang pertama harus kami tegaskan untuk menepis setiap anggapan, dugaan, asumsi atau persepsi terkait dengan sabotase," kata Johnny.
Johnny mengungkap adanya perbedaan versi kronologi yang disampaikan karena ada hambatan dari segi geografis maupun alat komunikasi. Sehingga, kata dia, informasi yang diberikan seakan simpang siur.
"Kita pahami bersama bahwa kondisi geografis di titik penindakan, jaring komunikasi dan peralatan komunikasi ini sangat terbatas, sama seperti penindakan atau operasi penegakan hukum yang kita lakukan terutama di Papua," ujarnya.
"Ketika mengalami kondisi geografis yang terbatas terkait dukungan komunikasi pasti informasi yang kita dapat adalah informasi yang masih belum utuh, informasi yang perlu kami verifikasi dan validasi kembali," imbuhnya.
Johnny merincikan proses pencarian Iptu Tomi tahap pertama dilakukan sejak tanggal 18 setelah dilaporkan hanyut hingga 31 Desember. Ia menyebut ketika itu aparat TNI dan Polri sudah melakukan penyisiran di lokasi kejadian termasuk melalui udara.
Akan tetapi, selama periode itu ia menyebut pencarian tidak membuahkan hasil sehingga harus dihentikan sementara sembari dievaluasi. Johnny mengatakan pencarian kemudian kembali dilanjutkan pada 28 Januari-3 Februari 2025.
"Proses pencarian telah diupayakan secara sungguh-sungguh dan serius. Memang sampai dengan terakhir pencarian masih belum kita temukan," jelasnya.
Sebelumnya Ria Tarigan, istri dari Iptu Tomi Samuel Marbun, menilai ada banyak kejanggalan yang terjadi dalam proses hilangnya sang suami saat sedang mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada 18 Desember 2024.
Hal tersebut disampaikan Ria dalam Rapat bersama Komisi III DPR di Gedung Parlemen, pada Senin (17/3) kemarin. Ia menyebut kejanggalan pertama dikarenakan ada tiga versi terkait kronologi hilangnya Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni itu.
Ia mennyebut proses pencarian suaminya baru dilakukan keesokan harinya setelah dilaporkan hilang atau sejak tanggal 19 Desember 2024. Akan tetapi sejak dimulai pencarian itulah ia menyebut mulai terjadi banyak kejanggalan.
Mulai dari penggunaan helikopter untuk pencarian dibayar menggunakan uang pribadi keluarga, kemudian anggota dilarang menceritakan kronologi kejadian kepada keluarga Tomi, hingga para istri anggota yang memberikan ucapan semangat ke Ria di media sosial mendapat ancaman mutasi bagi suaminya.
(fra/tfq/fra)