IHSG Boleh Lesu, 10 Saham Ini Tetap Melejit 100% Lebih

3 months ago 40

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham tanah air gagal mencapai January Effect, kegagalan ini menambah kekecewaan para investor usai sirnanya window dressing. Meskipun para investor tanah air kehilangan momentum January Effect, akan tetapi beberapa saham justru mengalami kenaikan yang luar biasa disepanjang Januari 2025.

Dalam pergerakan sebulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah turun 0,36% di level 7.133,59 hingga perdagangan intraday Jumat (31/1/2025).

Meskipun perjalanan IHSG disepanjang Januari 2025 kurang memuaskan, akan tetapi 10 saham ini justru mengalami dapat melawan pelemahan IHSG. Terpantau 10 saham ini masih mampu bergerak liar dengan mencatatkan kenaikan ratusan persen dalam sebulan terakhir.

Saham PT Abadi Nusantara Hijau Investama Tbk (PACK) berhasil merajai top gainer saham di sepanjang awal 2025 dengan kenaikan 205,69%. Kenaikan saham PACK bukan tanpa alasan, saham PACK bergerak volatile usai diakuisisi oleh konglomerat China, Deng Weiming. PACK yang awalnya memiliki kegiatan usaha plastik akan mengubah fokusnya pada nikel.

Hal tersebut dilakukan untuk menyelaraskan bisnisnya dengasn sang pengendali baru. Weiming merupakan Chairman & Presiden CNGR Advanced Materials yang merupakan perusahaan besar asal China yang mengolah nikel menjadi komponen baterai lithium.

Dengan perubahan bisnis tersebut, pendapatan PACK diproyeksikan mencapai Rp5,3 triliun pada 2025 dengan laba bersih Rp346 miliar. Proyeksi tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan pendapatan dan laba bersih PACK saat ini masing-masing Rp50 miliar dan Rp5 miliar.

Diketahui PACK memiliki empat anak usaha yakni PT Adhi Prakasa Raya (APR), PT Gemilang Padma Raya (GPR), PT Sumber Cahaya Raya (SCR), PT Awal Kemuliaan Indonesia (AKI).

Saham fenomenal lainnya yakni PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) yang belum lama ini membuat heboh para investor dan trader usai masuknya adik Presiden Prabowo melalui PT Arsari Sentra Data, yang merupakan salah satu perusahaan dari Arsari Group yang dimiliki oleh adik Presiden Prabowo, Hashim Djojohadikusumo.

Kini kabar terbaru, PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) atau yang dikenal Surge menerima penyaluran kredit investasi dengan nilai pinjaman Rp 978 miliar dari PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Kredit investasi tersebut disalurkan melalui anak usaha WIFI, yakni PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave). Nantinya dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan jaringan broadband.

Adapula saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) yang kabar akan masuknya grup Salim di perusahaan tol tersebut. Mantan pemegang saham sekaligus pengusaha jalan tol PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) Jusuf Hamka mengonfirmasi rencana Salim Grup untuk menjadi pemegang saham utama di perusahaannya. Jusuf mengatakan Arief Budhy Hardono sebagai Direktur Utama CMNP.

Proses pengalihan saham saat ini sedang berlangsung. Namun, Jusuf belum membeberkan secara detail proses pengalihan saham tersebut.

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research