2 days ago
7
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham emiten telekomunikasi terbesar Tanah Air, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) diramal bisa tembus Rp3000 per lembar, seiring dengan prospek moncer dari dividen sampai aksi buyback.
Menilik secara historis, sejak 2013 TLKM tak pernah absen bagi dividen dan rata-rata selama lima tahun yield yang bisa diberikan mencapai 5,47%. Angka ini cukup ciamik dibandingkan return deposito bank umum yang ditanggung Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di kisaran 4%.
Adapun pada tahun ini, TLKM kembali membagikan dividen ciamik dengan imbal hasil mencapai 6,45% dari harga saham pada Senin hari ini (2/6/2025) pukul 10.05 WIB di Rp2.770 per lembar.
Sebagai catatan, pada tahun ini TLKM memberikan dividen sebanyak Rp21 triliun atau 89% dari laba bersih tahun buku 2024. Keputusan tersebut disetujui oleh pemegang saham TLKM lewat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan dividen tunai yang akan dibagikan tersebut setara Rp 178,5 per saham.
Diketahui, TLKM menutup tahun 2024 dengan mencatat kinerja keuangan yang positif. TLK mencetak laba sebesar Rp 23,6 triliun. Sementara, sisa laba bersih akan dibukukan sebagai laba ditahan sebesar 11% dari laba bersih atau sejumlah Rp 2,59 triliun.
Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp150,0 triliun atau tumbuh 0,5% dibandingkan tahun sebelumnya. EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) konsolidasi tercatat sebesar Rp75,0 triliun dengan margin EBITDA tetap terjaga pada 50,0%, meskipun terdampak oleh program Pensiun Dini (Early Retirement Program/ERP) yang dilaksanakan pada kuartal II 2024.
Siap Eksekusi Buyback Rp3 T
Selain prospek dividen yang moncer, demand akan saham TLKM potensi meningkat seiring dengan aksi buyback oleh perusahaan.
Sebelumnya, pada RUPS yang sudah dilaksanakan akhir bulan lalu, pemegang saham merestui pembelian saham kembali atau buyabck senilai Rp3 triliun, setara 10% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Nantinya buyback saham akan dilakukan secara bertahap maupun sekaligus.
Direktur Wholesale & International Service: Honesti Basyir mengatakan inisiatif buyback dan juga rencana aksi korporasi lainnya dilakukan untuk menggerakkan harga saham.
"Jadi memang rencana kita untuk survive back itu satu cara untuk kita menaikkan harga sum yang selama under value," ujarnya dalam konferensi pers di Hotel Four Season Jakarta, dikutip Rabu (28/5).
Namun, Honesti mengatakan, dalam menaikan harga saham juga perlu dilakukan dengan memperkuat fundamental bisnis Telkom. Apalagi, Telkom sebagai akselerator dari ekonomi digital Indonesia menjadi tujuan utama. "Sehingga ini akan merupakan core dari kita ke depan," imbuhnya.
Harga Saham TLKM Diramal Tembus Rp3.100
Harga saham TLKM saat ini di Rp2.770 per lembar masih dihargai murah dengan metrik price to book value (PBV) di posisi 1,78 kali, posisi-nya masih dibawah minus 2 standar devisari (STD).
Dengan target konservatif di PBV 2 kali, saham TLKM memiliki potensial upside 12,34% sampai Rp3.110 per lembar.
Sementara itu, jika melihat dari berbagai sekuritas, dalam catatan kami ada 34 institusi yang menyematkan target buy pada TLKM, sementara tujuh lainnya menargetkan hold. Adapun target harga secara rata-rata diproyeksikan bisa mencapai Rp3.255 per lembar.
Meski begitu, risiko volatilitas jangka pendek tetap masih perlu diantisipasi mengingat dalam tiga bulan terakhir sudah naik lebih dari 17%. Selain itu, untuk risiko makro ekonomi saat ini masih banyak ketidakpastian, mulai dari perlambatan ekonomi sampai daya beli masyarakat belum pulih menjadi tantangan bagi top line TLKM.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.(tsn/tsn)
