Bursa Dunia Sudah Pesta dan Dolar Ambles, IHSG Rupiah Lanjut Nge-gas?

5 days ago 12

  • IHSG - Rupiah rebound dipengaruhi tensi geopolitik di Timur Tengah reda setelah Trump menyatakan gencatan senjata Iran-Israel.
  • Wall Street kompak terbang di tengah meredanya kekhawatiran investor akan perang
  • Perang dan pidato Jerome Powell yang masih bernada hawkish potensi meningkatkan volatilitas pasar keuangan Tanah Air hari ini.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan RI berhasil rebound kemarin Selasa (24/6/2025) merespon pernyataan  Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bahwa Iran dan Israel akan gencatan senjata.

Pasar keuangan Indonesia diharapkan kembali berada di zona positif pada hari ini. Selengkapnya mengenai proyeksi sentimen dan pergerakan pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin menguat signifikan 1,21% ke posisi 6.869,17. Sepanjang hari indeks bertengger di rentang 6.852,11-6.924,97. Sebanyak 470 saham naik, 179 turun, dan 311 tidak bergerak.

Nilai transaksi kemarin mencapai Rp 11,9 triliun yang melibatkan 20,36 miliar dalam 1,21 juta kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun ikut terkerek naik menjadi Rp 12,05 triliun.

Mengutip Refinitiv, sektor properti terbang tinggi atau 4,86%. Lalu diikuti oleh bahan baku (2,35%), kesehatan (2,2%), dan konsumer non-primer (1,98%).

Adapun saham raksasa properti PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menjadi salah satu penggerak utama IHSG hari ini. Emiten milik Sugianto Kusuma atau Aguan ini naik 7,27% dan berkontribusi 3,33 indeks poin.

Selain itu, saham yang menjadi penggerak utama adalah perbankan. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menyumbang 10,22 indeks poin, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) 9,25 indeks poin, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) 9,18 indeks poin, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) 2,88 indeks poin.

IHSG hijau seiring dengan AS yang mengumumkan gencatan senjata. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba-tiba mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran. Ia mengumumkan hal ini di platform media sosial miliknya Truth Social, Senin sore waktu AS atau Selasa (24/6/2025) waktu subuh RI.

Seiring dengan sentimen gencatan senjata itu, rupiah juga diuntungkan dengan rebound signifikan kemarin.

Merujuk data Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,82% ke posisi Rp16.345/US$. Penguatan nilai rupiah kemarin sejalan dengan indeks dolar AS (DXY) yang mengalami pelemahan sebesar 0,28% ke level 98.16 per pukul 15:00 WIB.

Pelamahan dolar AS juga disebabkan oleh pernyataan anggota Dewan Gubernur The Fed, Michelle Bowman, yang menyebutkan bahwa adanya kemungkinan penurunan suku buka dalam waktu dekat, Sehingga menciptakan tekanan terhadap dolar AS.

Beralih ke pasar obligasi, yield surat utang tenor 10 tahun RI terpantau mengalami penurunan tajam. Berdasarkan data Refinitiv, sampai perdagangan kemarin imbal hasil obligasi acuan RI untuk tenor 10 tahun turun sampai 11,2 basis poin (bps) menjadi 6,70%.

Penurunan ini menjadi yang pertama setelah tiga hari naik terus. Perlu dipahami, bahwa penurunan yield berlawanan dengan harga. Jadi, yield yang turun menunjukkan harga sedang naik, artinya, investor kembali membeli obligasi RI.

Pages

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research