Bukan Gaji Tinggi, Ternyata Hal Ini yang Bikin Orang Lebih Bahagia

1 week ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Banyak orang mengidamkan punya gaji tinggi. Meski begitu, studi menemukan bahwa gaji tinggi bukanlah faktor penentu kebahagiaan. Bahkan, ada hal yang bisa membuat seseorang merasa lebih bahagia dibanding gaji yang besar. 

World Happiness Report 2025, laporan yang mengukur tingkat kebahagiaan negara-negara di dunia, pada tahun ini menyoroti aksi kebaikan yang dipercaya berkontribusi pada perasaan bahagia. 

Menurut laporan itu, 70% dari populasi dunia melakukan setidaknya satu hal baik dalam sebulan terakhir.

Adapun aksi kebaikan yang disoroti dalam laporan ini mencakup tiga hal: mendonasikan uang, menjadi relawan, dan melakukan hal baik untuk orang asing.

"Itu angka yang sangat, sangat tinggi. Kita seharusnya melihat angka itu dan merasa sangat senang. Tujuh dari 10 orang di sekitar kita telah melakukan sesuatu yang baik dalam sebulan terakhir," kata Dr. Felix Cheung, salah satu penulis laporan dan asisten profesor psikologi di University of Toronto dan Canada Research Chair in Population Well-Being.

"Meskipun dunia terasa seperti tempat yang cukup sulit saat ini, senang rasanya mengetahui bahwa orang-orang masih melakukan kebaikan dan bermurah hati," kata Dr. Lara Aknin, profesor psikologi sosial di Simon Fraser University di British Columbia dan editor World Happiness Report.

Ada bukti bahwa melakukan hal-hal baik membuat penerima dan pelakunya merasa lebih bahagia. Tak cuma itu, ahli menyebut berbuat baik mungkin merupakan langkah kunci untuk meningkatkan kebahagiaan Anda sendiri.

Bentuk kebaikan yang bikin bahagia melebihi gaji tinggi

Memberikan sumbangan, melakukan kerja sukarela selama satu jam, atau terlibat dalam tindakan kebaikan kecil lainnya mungkin tampak sepele, tetapi data mengatakan sebaliknya.

"Tindakan kedermawanan bahkan lebih memprediksi kebahagiaan daripada mendapatkan gaji yang lebih tinggi," papar Ilana Ron-Levey, direktur pelaksana sektor publik di Gallup.

Sementara itu, Dr. Lara Aknin telah mempelajari dampak kebajikan dan menemukan bahwa hal tersebut berdampak signifikan terhadap kebahagiaan. 

Satu eksperimen merekrut sampel peserta di universitas untuk melaporkan tingkat kebahagiaan mereka. Para peneliti kemudian memberi mereka uang kecil -- sekitar US$2 hingga US$5 -- dan meminta mereka untuk membelanjakannya untuk diri mereka sendiri atau orang lain, katanya.

"Kemudian kami mengukur reaksi emosional para peserta. Secara umum, kami menemukan di hampir semua penelitian kami bahwa orang-orang yang secara acak ditugaskan untuk membelikan sesuatu untuk orang lain melaporkan merasakan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi daripada orang-orang yang membelanjakan uang untuk diri mereka sendiri," kata Aknin.


(hsy/hsy)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga Pilih Nabung Daripada Jajan Skincare, Ini Kata Pengusaha

Next Article 10 Jurusan Kuliah yang Lulusannya Langsung Dapat Gaji Paling Tinggi

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research