Bikin Kaget! Biaya Pendidikan Termahal di RI Ternyata Bukan di Jakarta

2 days ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia- Di negeri ini, cita-cita dibayar mahal. Biaya pendidikan juga dirasakan di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Yang menarik, ongkos pendidikan paling mahal ternyata bukan di Jakarta.

Tak semua mimpi tumbuh di ruang yang sama. Ada yang menjulang dari kota besar, ada pula yang mekar di pinggiran. Namun, jika bicara soal biaya untuk menggapai pendidikan, ternyata Jakarta bukan lagi kampiun. Tahun ajaran 2023/2024 membuka satu fakta baru bahwa provinsi dengan biaya pendidikan tertinggi justru bukan ibu kota negara, melainkan provinsi di timur Indonesia.

Berdasarkan Survei Sosial Budaya dan Pendidikan (Susenas MSBP) 2024, rata-rata biaya pendidikan tertinggi secara nasional dicatat di Papua Barat, dengan rerata total mencapai Rp 16,83 juta per peserta didik. Jakarta memang masih berada di papan atas, namun harus puas di posisi ketiga di bawah Papua (Rp 15,62 juta) dan Papua Barat.

Tingginya biaya di Papua dan Papua Barat bukan tanpa sebab. Distribusi logistik pendidikan di wilayah timur Indonesia memang menuntut ongkos lebih besar seperti seragam yang harus dikirim jauh, buku pelajaran langka, dan biaya transportasi laut masih jadi norma harian.

Lebih menarik lagi, jika kita menelisik komponen penyusun biaya pendidikan, ternyata lebih dari separuh pengeluaran berasal dari uang saku. Di jenjang pendidikan dasar, uang saku bahkan bisa menyedot hingga 55% dari total biaya pendidikan, disusul oleh baju sekolah dan transportasi.

Naiknya jenjang pendidikan berarti naik pula biayanya. Jika anak SD "hanya" menghabiskan Rp 4,56 juta per tahun, maka siswa SMA perlu mengalokasikan Rp 10,19 juta, dan mahasiswa harus siap mengeluarkan Rp 19,01 juta saban tahun ajaran. Komposisi ini juga mencerminkan beban paling berat: uang saku dan biaya kuliah (SPP/UKT).

Faktor geografis dan distribusi pengeluaran rumah tangga pun memengaruhi. Peserta didik dari kelompok ekonomi atas (20% teratas) menghabiskan rata-rata dua kali lipat biaya pendidikan dibanding kelompok bawah. Di SD, misalnya, kelompok atas bisa mengeluarkan Rp 8,88 juta, sedangkan kelompok bawah hanya Rp 3,28 juta. Ketimpangan ini juga tercermin dalam akses terhadap seragam berkualitas, alat tulis, hingga transportasi.

Tak hanya itu, perbedaan antara kota dan desa juga jelas. Di jenjang SD, rata-rata biaya pendidikan anak di kota mencapai Rp 5,4 juta, hampir dua kali lipat dari anak desa (Rp 3,4 juta). Pemerataan akses dan subsidi pendidikan melalui beasiswa seperti Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi sangat krusial.

Kesimpulannya, pendidikan yang merupakan hak dasar masih mahal untuk banyak keluarga Indonesia bahkan lebih mahal di wilayah yang justru minim sorotan. Jakarta bukan lagi barometer tunggal biaya pendidikan tinggi, dan fakta ini seharusnya menggeser lensa kebijakan. Sebab, saat ongkos mimpi makin mahal, tak semua anak bisa punya harga yang sama untuk harapan mereka.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research