Jakarta, CNBC Indonesia - Perayaan Tahun Baru Imlek merupakan momen yang penting bagi umat Khonghucu dan warga Tionghoa. Imlek memiliki makna, saatnya berkumpul dengan keluarga merayakan dan mengucapkan syukur atas berkah yang diterima tahun kemarin.
Umat Khonghucu merayakannya dengan mengadakan upacara sembahyang untuk mengucap syukur atas anugerah Tuhan yang memberikannya kesempatan untuk memasuki tahun yang baru kembali. Pada umumnya, kebiasaan masyarakat Tionghoa, Tahun Baru Imlek dirayakan dengan berbagai cara.
Sebagai salah satu negara dengan komunitas Tionghoa yang besar, Indonesia merayakan Imlek dengan cara yang unik dan khas.
Terdapat beberapa tradisi Imlek yang hingga kini masih dijaga dan terus dilestarikan.
CNBC Indonesia Research telah merangkum 16 tradisi yang masih dijaga dan dilestarikan di Indonesia.
1. Membersihkan Rumah Sebelum Perayaan Imlek
Sebelum Imlek tiba, orang-orang sibuk bersih-bersih rumah. Bagi mereka, hal ini guna membuang sial dari tahun sebelumnya. Tapi perlu ingat, ketika hari pertama Imlek, dilarang menyapu biar rezeki tak ikut terbuang.
2. Dekorasi Rumah Serba Merah
Warna merah merupakan simbol keberuntungan. Tidak heran, menjelang Imlek, rumah-rumah dipenuhi dekorasi merah seperti lampion, pita, dan tulisan "Fu" yang artinya keberuntungan. Huruf "Fu" biasanya ditempel terbalik supaya keberuntungan "mengalir" ke dalam rumah.
3. Menggantung Gambar Dewa Pintu
Menurut kepercayaan warga Tionghoa, dengan memasang gambar 'dewa pintu' atau mén shén di pintu masuk rumah maka keluarga terlindungi dari roh jahat. Tradisi ini sudah ada sejak Dinasti Tang dan tetap dilakukan hingga sekarang.
4. Menyediakan Makanan Khas Imlek
Imlek tak lengkap tanpa makan malam bareng keluarga besar. Di meja makan, ada banyak hidangan khas Imlek seperti ikan (simbol kemakmuran) dan kue keranjang (simbol persatuan). Selain itu, ada pula jeruk dan mie panjang umur disajikan sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam perayaan ini.
5. Memberi dan Menerima Angpao
Imlek tak lengkap jika tak bagi-bagi Angpao. Angpao alias amplop merah berisi uang biasanya diberikan oleh yang sudah menikah kepada anak-anak atau mereka yang masih lajang. Tradisi ini melambangkan doa agar penerima angpao mendapatkan keberuntungan dan rezeki.
6. Sembahyang Kepada Leluhur
Sebagai bentuk penghormatan, keluarga Tionghoa melakukan sembahyang untuk mendoakan arwah leluhur mereka. Ritual ini biasanya dilakukan di klenteng atau di rumah dengan menyiapkan persembahan.
7. Pesta Kembang Api dan Petasan
Kembang api dan petasan bukan untu seru-seruan saja. Bagi kepercayaan warga Tionghoa, suara bising dari petasan bisa mengusir roh jahat dan mendatangkan keberuntungan. Maka dari itu, malam Tahun Baru Imlek selalu ramai dengan dentuman petasan dan kembang api.
8. Pakai Baju Baru
Hari Imlek identik dengan pakaian baru, terutama yang berwarna merah. Ini melambangkan semangat baru, keberuntungan, dan harapan untuk tahun yang lebih baik.
9. Tidak Boleh Makan Bubur
Ada pantangan unik saat Imlek, yaitu tidak boleh makan bubur. Bubur dianggap melambangkan kemiskinan, sehingga dihindari agar tidak membawa kesialan di tahun yang baru.
10. Bagi-bagi Jeruk Mandarin
Jeruk mandarin sering disebut "kim kiu" yang berarti emas kecil. Tradisi membagikan jeruk ini dipercaya membawa kemakmuran dan kebahagiaan bagi pemberi maupun penerima.
11. Tradisi Yu Sheng
Tradisi ini melibatkan makanan khas berupa campuran sayuran segar dan irisan ikan yang diaduk bersama menggunakan sumpit. Semakin tinggi adukan, semakin besar harapan terkabulnya doa.
12. Dilarang Membalikkan Ikan Saat Makan
Dalam tradisi Tionghoa, ikan yang disajikan di meja tidak boleh dibalik. Hal ini melambangkan keberlanjutan rezeki tanpa gangguan di tahun yang akan datang.
13. Berharap Turun Hujan
Hujan saat Imlek diyakini membawa berkah dan rezeki yang melimpah. Banyak keluarga Tionghoa yang berharap hujan turun saat perayaan berlangsung.
14. Berkunjung ke Keluarga dan Teman
Tradisi yang disebut "bai nian" ini adalah saatnya mengunjungi keluarga dan teman untuk saling memberikan ucapan selamat tahun baru. Jangan lupa bawa hadiah kecil atau jeruk mandarin sebagai tanda penghormatan.
15. Barongsai dan Liong
Tarian singa (barongsai) dan naga (liong) menjadi hiburan khas saat Imlek. Selain menghibur, barongsai juga dipercaya membawa keberuntungan dan mengusir energi negatif. Biasanya, tarian ini diiringi musik tradisional yang bikin suasana makin meriah.
16. Festival Cap Go Meh
Perayaan Imlek ditutup dengan Festival Cap Go Meh, yang berlangsung di hari ke-15. Masyarakat umum pun dapat melihat pawai besar, lampion cantik, dan tentunya makanan lezat seperti lontong Cap Go Meh.
CNBC Indonesia Research
(saw/saw)