Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran, sejumlah individu terkaya di kedua negara berpotensi terdampak secara signifikan. Individu kaya umumnya memiliki portofolio aset besar baik dalam bentuk properti, saham, perusahaan, maupun investasi internasional.
Dalam situasi konflik, aset fisik seperti pabrik, pelabuhan, atau gedung perkantoran bisa rusak bahkan tidak bisa beroperasi. Investasi pasar modal pun cenderung turun karena investor global menarik diri dari wilayah konflik.
Gangguan rantai pasokan dan logistik pun akan terjadi. Banyak miliarder seperti Eyal dan Idan Ofer dari Israel yang bergerak di sektor pelayaran, energi, dan perdagangan internasional. Ketegangan di kawasan dapat menghambat jalur pelayaran seperti Terusan Suez atau Selat Hormuz. Hal ini menyebabkan biaya logistik melonjak dan distribusi barang terhambat, sehingga pendapatan perusahaan mereka menurun.
Perang pun dapat memicu sanksi ekonomi dan pembatasan perdagangan. Iran secara rutin menghadapi sanksi internasional, dan dalam kondisi perang atau provokasi lebih lanjut, sanksi bisa diperketat atau diperluas, seperti aset bisa dibekukan oleh negara-negara asing, dan transaksi internasional sulit dilakukan, terutama jika bank dibatasi atau sistem perbankan negara dikucilkan.
Dalam konflik geopolitik, terutama jika terjadi aksi militer atau pelanggaran HAM, miliarder bisa jadi sasaran boikot internasional. Mereka juga bisa terdampak secara pribadi seperti keamanan keluarga, keharusan mengungsi, dan lain-lain.
Konflik bersenjata atau ketegangan politik skala besar tidak hanya mengancam warga biasa, tetapi juga mengganggu stabilitas dan kekayaan para elite ekonomi. Mereka sangat bergantung pada kestabilan global dan regional untuk mempertahankan nilai dan operasional kekayaan mereka.
Berikut profil beberapa miliarder dari Israel dan Iran beserta potensi dampaknya.
Miliarder Israel yang Terkena Dampak
1. Eyal Ofer - Kekayaan: US$24 miliar
Sebagai pemilik Ofer Global, Eyal memiliki portofolio properti global, termasuk gedung-gedung ikonik di Manhattan. Keterlibatannya dalam sektor pelayaran dan real estate membuatnya rentan terhadap gangguan logistik dan investasi akibat ketegangan regional.
2. Idan Ofer - Kekayaan: US$15,4 miliar
Idan mengendalikan lebih dari 210 kapal dan memiliki saham mayoritas di klub sepak bola Eropa. Keterlibatannya dalam sektor energi dan pelayaran menjadikannya rentan terhadap gangguan pasokan energi dan logistik akibat ketegangan regional.
3. Dmitri & Igor Bukhman - Kekayaan: US$6,8 miliar
Pendiri Playrix, pengembang game populer seperti Homescapes dan Fishdom, yang memiliki basis pengguna besar di Indonesia. Meskipun sektor teknologi cenderung lebih stabil, ketegangan politik dapat memengaruhi operasional dan ekspansi mereka.
4. Yuri Milner - Kekayaan: US$6,9 miliar
Investor teknologi yang memiliki saham di perusahaan besar seperti Facebook dan Twitter. Keterlibatannya dalam sektor teknologi global membuatnya rentan terhadap fluktuasi pasar dan ketidakpastian ekonomi akibat ketegangan politik.
Miliarder Iran yang Terkena Dampak
1. Ayatollah Ali Khamenei - Kekayaan: US$95 miliar
Sebagai pemimpin tertinggi Iran, Khamenei memiliki kontrol atas berbagai aset negara. Ketegangan politik dan sanksi internasional dapat memengaruhi stabilitas ekonomi dan aset yang dimilikinya.
2. Ebrahim Asgarian - Kekayaan: US$3,5 miliar
Pengusaha yang memiliki investasi di sektor energi dan konstruksi. Sanksi internasional dan ketegangan regional dapat memengaruhi operasional dan nilai aset yang dimilikinya.
3. Bahram Shams - Kekayaan: US$2,8 miliar
Pemilik grup bisnis yang bergerak di sektor otomotif dan manufaktur. Gangguan pasokan dan ketidakpastian politik dapat memengaruhi produksi dan distribusi barang.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)