Ujung Runway Bandara Perintis di Nunukan Amblas, Bahayakan Penerbangan

1 day ago 8

Jakarta, CNN Indonesia --

Ujung landasan pacu atau runway bandara perintis di Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), amblas sehingga berisiko membahayakan keselamatan penerbangan.

Kepala Desa Binuang, Kalvin Daud Ipid, mengatakan selain berbahaya bagi keselamatan penerbangan kondisi kerusakan ujung runway bandara itu juga berbahaya bagi warga sekitar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah usulkan perawatan, revitalisasi landasan, dan penanganan longsor ke Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan beberapa minggu lalu," ujar Kalvin seperti , Jumat (30/5) malam seperti dikutip dari detikKalimantan.

Menurut Kalvin, Dinas Perhubungan Kabupaten Nunukan telah memberikan dana untuk pembersihan bandara yang dilakukan masyarakat. Namun, sambungnya, pihak desa tidak memiliki wewenang mengelola dana perbaikan tersebut. Pasalnya, Bandara Binuang berada di bawah Kementerian Perhubungan RI.

"Sejak serah terima bandara ke Pemda Nunukan pada 2024, kondisi kanan-kiri runway, apron, dan parit dipenuhi rumput. Aspal di bagian utara juga terkelupas dan bergelombang akibat roda pesawat serta longsor karena abrasi," katanya.

Kondisi semakin kritis karena akses darat dari Binuang ke Malinau, Long Bawan, dan Long Layu terputus akibat longsor dan kerusakan jalan. Dia bilang, Bandara Binuang menjadi satu-satunya jalur masuk untuk pasokan sembako dan kebutuhan masyarakat.

"Jika landasan bandara tidak segera diperbaiki, pesawat MAF tidak akan bisa mendarat. Suplai bahan pokok terhenti, perekonomian lumpuh, dan kegiatan masyarakat seperti penanganan pasien sakit akan terhambat," kata Kalvin.

Sejauh ini belum pernyataan resmi dari Dishub Nunukan terkait rencana kerusakan ujung runway bandara perintis tersebut.

Sementara itu, dalam suratnya, Yayasan Mission Aviation Fellowship (MAF) Indonesia mendesak perbaikan karena kondisi ini bukan hanya membahayakan keselamatan penerbangan, tetapi juga warga sekitar.

Director of Operations MAF Indonesia Lance Kanagy dalam suratnya tanggal 23 Mei 2025 menjelaskan bagian utara landasan sepanjang 100 meter mengalami retak dan amblas.

"Pesawat kami telah terjebak dua kali di ujung utara landasan, sehingga muatan dan pesawat harus di dorong keluar," tulis Lance.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research