Home > Mancanegara Monday, 29 Sep 2025, 21:05 WIB
Sebelumnya, para pejabat AS khawatir bahwa penggunaan sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 oleh Turki.

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump mengadakan pembicaraan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Gedung Putih, Washington DC pada Kamis (25/9/2025). Dalam pertemuan itu, Trump mengisyaraktan mencabut larangan penjualan jet tempur F-35 ke Ankara.
Pada masa jabatan pertama Trump, AS mengeluarkan Turki dari program jet tempur F-35 andalannya setelah negara dua benua tersebut membeli sistem pertahanan udara dari Rusia. Para pejabat AS khawatir bahwa penggunaan sistem rudal permukaan-ke-udara S-400 oleh Turki dapat digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan F-35. Sehingga, informasi tersebut dapat sampai ke tangan Rusia.
Kekhawatiran AS itu wajar saja, karena hubungan baik Turki, anggota NATO dengan Rusia. "Dia membutuhkan hal-hal tertentu, dan kita membutuhkan hal-hal tertentu, dan kita akan sampai pada kesimpulan. Anda akan tahu pada akhirnya. Dan saya pikir Anda akan berhasil membeli barang-barang yang Anda ingin beli," kata Trump kepada Erdogan dilaporkan Euronews.
Tawaran penjualan jet tempur F-35 ke Turki 'ternyata tidak gratis'. Sebagai kompensasi, para pejabat AS telah mengajukan permintaan kepada produsen drone terkemuka Turki, Baykar, untuk membuka fasilitas produksi di negeri Paman Sam.
Menlu Turki Hakan Fidan menekankan pentingnya pertukaran teknologi dan pertahanan dua arah, serta kemampuan Ankara sendiri."Beberapa hari yang lalu, saya menghadiri sebuah pertemuan dan ada permintaan serta acara di sana terkait teknologi yang diproduksi oleh Baykar, yang kemungkinan akan menjadi area produksi di AS, dan AS dapat memperoleh manfaat dari teknologi canggih ini di Turki," ujar Fidan dikutip dari Daily Sabah.
Eagle flies alone...