Tren Muka 'AI-Generated' di Instagram, Ada Bahaya yang Jarang Disadari

13 hours ago 2

Jakarta -

Perkembangan kecerdasan buatan atau AI membuat media sosial dibanjiri konten yang dibuat oleh AI. Termasuk foto wajah atau bahkan video yang sangat realistis sehingga makin sulit dibedakan dengan yang asli.

Dosen media digital Brendan Murphy dari Central Queensland University mengatakan sejauh ini, mata yang terlatih biasanya masih dapat mendeteksi wajah yang dihasilkan AI dan mana yang bukan.

"Biasanya masih ada detail yang tidak sepenuhnya sesuai. Jika Anda melihat hal-hal seperti gigi, Anda mungkin menemukan bahwa gigi tersebut sedikit asimetris," katanya yang dikutip detikINET dari ABC.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun makin lama, margin kesalahan dalam algoritme AI menipis, sehingga hampir mustahil hanya mengandalkan ketidaksempurnaan visual sebagai cara mendeteksi gambar yang dihasilkan AI.

Peneliti di Universitas Nasional Australia baru-baru ini menemukan banyak responsen tersesat ketika diminta membedakan foto wajah manusia asli dan gambar wajah yang dihasilkan AI. Penelitian itu menemukan bahwa lebih sering daripada tidak, orang salah mengidentifikasi gambar AI sebagai orang asli dan sebaliknya.

Murphy pun menyebut masa depan di mana hiperrealisme menjadi standar industri untuk produksi AI sudah dekat dan hampir mustahil dibedakan. Nah, hal itu menyimpan potensi bahaya, seperti pemalsuan identitas dan penipuan.

Carl Bergstrom salah satu peneliti di Universitas Washington di balik Which Face Is Real?, mengurangi risiko ini bergantung pada kesadaran netizen, bahwa saat ini, tidak semua yang mereka lihat adalah nyata.

"Bahaya sebenarnya adalah memiliki teknologi tapi tak menyadari keberadaannya. Kita berasumsi bahwa melihat gambar wajah seseorang, itu pasti orang sungguhan. Jelas bagi saya bahwa kita sudah sangat dekat dengan waktu dan tempat di mana ini tak lagi benar," paparnya.

Jean Burgess, profesor media digital di Universitas Teknologi Queensland, mengatakan literasi media telah menjadi suatu keharusan. Pemerintah atau otoritas juga perlu menegakkan hukum bahwa foto AI harus dilabeli dengan penjelasan bahwa itu dibuat oleh AI.


(fyk/fyk)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research