Jakarta -
Kapal induk HMS Prince of Wales milik Inggris berlabuh di Singapura tapi ada kejanggalan. Kapal itu tiba dengan jumlah jet tempur ganjil, yakni 11 F-35B di deknya. Itu karena satu jet hilang, F-35B Lightning nomor 034 yang rupanya terdampar selama hampir dua minggu di sebuah bandara di India selatan.
Jet tempur siluman canggih itu terjebak cuaca buruk saat terbang di Samudra Hindia dan minta pendaratan darurat di Bandara Internasional Thiruvananthapuram. F-35B terdampar sejak saat itu karena masalah teknis dan belum beranjak dari lokasinya di area terbuka landasan.
Dibuat oleh raksasa Amerika Lockheed Martin, F-35B Lightning adalah salah satu jet tempur tercanggih dan penuh teknologi rahasia. Ada rumor Inggris takut jet itu dimata-matai India sehingga dibiarkan di tempat terbuka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat Inggris menyebut tak khawatir tentang spionase dan berterima kasih ke India karena menjaga jet tersebut tetap aman saat menunggu perbaikan tim spesialis yang diterbangkan dari Inggris. Namun, analis menilai makin lama jet itu terdampar, semakin banyak kecurigaan dan mungkin India juga tersinggung.
Foto medsos menunjukkan jet itu ditempatkan di landasan dengan personel militer India menjaganya sepanjang waktu. Ia diparkir di tempat terbuka dekat terminal domestik dan kadang kena hujan. Diduga ada masalah besar di balik ngadatnya jet itu.
"Terkejut bahwa tim mekanik penerbangan dengan suku cadang belum diterbangkan untuk memperbaikinya. Pasti masalah lebih besar dari yang kita duga," kata Nicholas Drummond, mantan perwira Angkatan Darat Inggris yang dikutip detikINET dari Independent.
Media India ada yang mencurigai jet tersebut tidak dipindahkan ke hanggar tertutup karena Inggris tidak mempercayai India untuk menjaganya tetap aman dan tidak dirusak. Namun Inggris menyatakan bahwa pemindahan itu akan dilakukan jika peralatan dan keahlian yang diperlukan sudah tersedia.
"Untuk meminimalkan gangguan pada operasi bandara reguler, pesawat akan dipindahkan ke ruang di hanggar setelah peralatan spesialis dan tim teknik Inggris tiba," kata juru bicara Angkatan Laut Kerajaan Inggris.
Mark Martin, pakar penerbangan, mengatakan pesawat tempur yang diparkir di tempat terbuka tidak dapat diutak atik, sehingga meminimalisir kekhawatiran keamanan.
"F-35B menjadi sorotan publik, kemungkinan besar dinonaktifkan dari dalam dan luar di tempat terbuka karena Inggris memiliki satelit sendiri yang membantu mereka memantau pesawat melalui satelit mereka. Jadi, jika ada yang mendekati ini, Inggris akan menjadi yang pertama mengetahuinya," katanya.
Martin juga mencatat perjanjian pertahanan Inggris dengan India berarti kedua negara berkewajiban melindungi aset masing-masing di keadaan seperti itu. "Kemungkinan besar jika pesawat itu dinonaktifkan, Angkatan Udara Kerajaan dapat mengirim C-17 Globemaster atau pesawat angkut berat dan jet itu akan dimuat dan diterbangkan," paparnya
Dr. Sameer Patil, direktur di Observer Research Foundation, mengatakan bahaya terbesar kejadian ini adalah saling curiga antara dua sekutu.
"Hal yang paling saya khawatirkan bukan tentang spionase atau tentang penanganan teknologi rahasia, tapi tentang menciptakan risiko dan ketidakpercayaan antara kedua mitra yang dapat dieksploitasi oleh musuh seperti China dan Iran untuk keuntungan mereka sendiri," cetus Dr. Patil.
(fyk/fay)