Telapak Tangan Sering Berair Pertanda Penyakit Jantung? Dokter: Mitos!

1 month ago 20

Jakarta, CNBC Indonesia - Tidak sedikit orang yang salah kaprah terkait penyakit jantung koroner. Banyak gejala-gejala yang timbul diduga sebagai gejala penyakit jantung, namun hal itu tidak selalu benar.

Terdapat banyak mitos tentang penyakit jantung koroner yang salah satunya seperti telapak tangan yang sering basah atau berair. Terkait hal ini dokter jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, dr. Vidya Gilang Rejeki, Sp.JP(K) mengatakan bahwa hal itu adalah mitos.

"Ini mitos bahwa telapak tangan sering berair menandakan penyakit jantung. Awalnya mungkin dulu pasien ketika didiagnosis penyakit jantung koroner selalu mengalami tangan berair tapi ternyata pasien tersebut memiliki hipertiroid," kata dr Vidya dalam siaran YouTube resmi Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Selasa (18/2/2025).

Selain itu ada juga pendapat lain yang menyebut bahwa orang dengan penyakit jantung koroner tidak boleh berolahraga. Hal ini menurut dr. Vienna Rossimarina, Sp.JP(K) juga hanyalah mitos semata.

"Penderita jantung koroner yang sudah stabil dalam artian sudah pasang ring atau operasi bypass maka sebetulnya mereka harus berolahraga. Ini untuk mencegah agar tidak terjadi kekambuhan dalam bentuk plak koroner," papar dr. Vienna.

Penderita penyakit jantung koroner dapat memulai berolahraga setelah berkonsultasi dengan dokter. Ini untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan penderita.

Dengan memberikan program latihan yang tepat, diharapkan pada penderita untuk dapat mengelola atau mengurangi beban penyakit, meningkatkan toleransi latihan, fungsi fisik dan kualitas hidup, dan mengurangi resiko terjadinya serangan jantung sekunder.

Kemudian mitos lain mengenai penyakit jantung koroner adalah penderita boleh menjalani pijat tradisional. Hal ini adalah mitos dan sebaiknya jangan dilakukan karena akan dapat mengalirkan kembali darah ke daerah yang sebelumnya tersumbat.

"Pijat pada penderita jantung koroner tidak disarankan karena dapat membuat plak atau gumpalan pindah ke pembuluh darah lain dan menyumbat ke paru-paru. Jadi harus hati-hati saat melakukan pijat tradisional pastikan pembuluh darah masih bagus dan juga tidak boleh keras pijatannya," papar Vienna.

Terakhir, mitos yang berkembang yakni mengonsumsi obat jantung akan mengatasi penyakit jantung koroner tanpa perlu perubahan gaya hidup. Namun ternyata hal itu tidak benar.

"Obat itu tidak dapat menggantikan perubahan gaya hidup. Jadi disamping mengonsumsi obat pasien dengan penyakit jantung koroner harus memerhatikan gaya hidupnya mulai dengan pola makan seimbang, olahraga rutin dan terukur guna mencegah diabeter dan hipertensi lebih lanjut," ungkap Vienna.


(miq/miq)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Stadion-Infrastruktur Terbatas, PR RI Gelar Konser Musik Dunia

Next Article Waspada Penyakit Jantung Banyak Menyerang Anak Muda, Ini Penyebabnya

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research