Jakarta, CNBC Indonesia - Para orang kaya dunia punya banyak cara untuk menggunakan harta kekayaan mereka. Ada yang senang memanggil penyanyi terkenal untuk konser pribadi, membeli kapal pesiar, atau bahkan berwisata luar angkasa.
Namun, survei eksklusif Forbes mengungkapkan ada satu barang mewah yang selalu dimiliki miliarder, yaitu jet pribadi. Dari 40 responden miliarder dunia, sebanyak 12 orang menyebut pesawat jet sebagai kebutuhan utama mereka.
Alasan mengapa pesawat pribadi begitu penting bagi para superkaya, yaitu efisiensi waktu dan fleksibilitas. Dibanding harus melalui antrean bandara komersial, jet pribadi memungkinkan mereka lepas landas dalam hitungan menit.
Foto: Ilustrasi Jet Pribadi (Photo: Business Wire via AP)
Di negara bagian Texas misalnya, hanya 6% dari 389 bandara umum yang melayani penerbangan komersial, sisanya lebih mudah diakses dengan jet pribadi.
"Kami punya banyak lokasi usaha, mustahil dijangkau tanpa pesawat pribadi," ujar miliarder asal Florida yang berinvestasi di berbagai sektor dari transportasi hingga property, David Hoffmann dikutip laman Forbes di Jakarta, Rabu (18/6/2025).
Senada, miliarder Albania Samir Mane mengatakan, penerbangan reguler tidak mencukupi kebutuhan bisnisnya lintas negara, "Kalau saya tinggal di London atau Frankfurt, saya tak butuh jet," kata ia.
Tak semua jawaban tentang kemewahan datang dari teknologi memang. Charles Koch yang kekayaannya US$67,5 miliar menyebut "istri saya Liz selama 57 tahun!" sebagai kemewahan yang tak tergantikan. Beberapa lainnya menyebut ponsel, rumah kedua, atau bahkan AC sebagai kebutuhan penting mereka.
Namun jet tetap menjadi simbol utilitas sekaligus kemewahan. Real estate mogul Larry Connor menyebut jet pribadinya sebagai alat bisnis, bukan kemewahan. Pesawat-pesawat mewah seperti Bombardier Global 7500, yang bisa menempuh jarak antarbenua nonstop dan memiliki empat zona kabin (kerja, makan, tidur, santai), dihargai hingga US$75-80 juta. Saudara miliarder Lorenzo dan Frank Fertitta masing-masing memilikinya.
Beberapa miliarder bahkan membeli pesawat komersial skala penuh, seperti Roman Abramovich dengan Boeing 787-8 Dreamliner senilai US$350 juta, dan Alisher Usmanov dengan Airbus A340-300 senilai hingga US$500 juta. Namun kini, pesawat mereka masuk dalam daftar sanksi AS sejak invasi Rusia ke Ukraina.
Meski demikian, tidak semua miliarder membeli jet pribadi. Ada yang memilih kepemilikan parsial (fractional ownership) atau model berlangganan seperti NetJets dan VistaJet, yang memungkinkan akses jet tanpa tanggung jawab penuh atas perawatan dan kru. Mane sendiri baru-baru ini menjual Citation XLS+ miliknya seharga US$11,8 juta dan kini memakai model langganan.
Jet pribadi mungkin terlihat glamor, namun bagi para miliarder, ini lebih soal efisiensi. "Banyak yang berpikir jet pribadi itu mewah, padahal kenyataannya sempit dan kadang tidak nyaman. Tapi itu menyelamatkan waktu dan biaya operasional mereka," kata Hugh Chatham dari perusahaan jual beli pesawat, CFS Jets.
Privasi juga jadi pertimbangan lain. Aplikasi pelacak penerbangan seperti FlightAware membuat penerbangan jet pribadi dapat dipantau publik, mendorong banyak miliarder menyamarkan kepemilikan lewat perusahaan cangkang (LLC).
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Rahasia Trump Punya Harta Rp109 Triliun, Caranya Tak Terduga