Survei Alvara: 78 Persen Publik Puas Prabowo-Gibran, Pelayanan Positif Tapi Lemah pada Ekonomi Riil

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga survei Alvara Research Center merilis hasil survei satu tahun kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Kamis (23/10/2025). Dalam survei bertajuk “Tantangan dan Harapan: Refleksi 1 Tahun Kepemimpinan Prabowo–Gibran" itu, tingkat kepuasan kepada kepemimpinan Prabowo-Gibran mencapai 78,6 persen.

Chief Research Officer Alvara Research Center, Harry Nugroho mengatakan, dalam satu tahun kepemimpinan Prabowo-Gibran, sebanyak 78,6 persen publik menyatakan puas terhadap mereka. Lima aspek yang mendapatkan tingkat kepuasan tertinggi adalah pelayanan kependudukan, telekomunikasi dan internet, pelayanan kesehatan, pelayanan transportasi publik, dan peningkatan kerukunan umat beragama.

"Capaian ini menunjukkan bahwa reformasi birokrasi dan digitalisasi pelayanan publik mulai dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat," kata dia melalui keterangannya, Kamis (23/10/2025).

Meski demikian, masih terdapat beberapa catatan dalam kepemimpinan Prabowo-Gibran dalan setahun pertama. Salah satu yang menjadi catatan adalah terkait lapangan kerja.

"Kelompok generasi muda (gen Z dan milenial) adalah segmen paling kritis terhadap persoalan itu, mencerminkan kesenjangan antara ekspektasi dan realitas di pasar kerja," ujar dia. Selain itu, pemberantasan judi online dan pengentasan kemiskinan juga mendapakan kepuasan yang rendah.

Ia menambahkan, sektor kebutuhan layanan dasar sudah cukup baik dalam setahun pertama Prabowo-Gibran memimpin. Namun, sektor ekonomi seperti persoalan kemiskinan dan ketersediaan lapangan kerja, serta sektor penegakan hukum seperti pemberantasan judi online, korupsi, dan narkoba masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah.

"Dari sisi kepuasan terhadap program prioritas, program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Sekolah Rakyat, dan penuntasan tuberkulosis (TBC) mendapat apresiasi tertinggi. Ketiganya dianggap membawa manfaat nyata dalam meningkatkan akses kesehatan dan pendidikan masyarakat bawah," ujar dia.

Sebaliknya, Herry menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan 3 Juta Rumah belum maksimal mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Hal itu mengindikasikan tantangan besar dalam implementasi program tersebut, terutama dari sisi realisasi di lapangan.

"Publik menghargai langkah pemerintah di bidang kesehatan, pendidikan, dan sosial. Tetapi pada program ekonomi, masyarakat masih menunggu apakah program tersebut berhasil dijalankan dan berdampak luas bagi masyarakat atau tidak," kata dia.

Diketahui, survei itu dilakukan pada 25 September hingga 2 Oktober 2025 di 34 Provinsi. Survei dilakukan dengan metode kuantitatif melalui wawancara tatap muka dengan metode multistage random sampling terhadap 1.200 responden dengan margin of error 2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

100 hari kerja pemerintahan Prabowo-Gibran

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research