Jakarta, CNBC Indonesia - Perdagangan saham pekan ini yang relatif cukup singkat dan cenderung kurang bergairah pun justru dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk menimbun saham murah ditengah banjirnya hasil rups beberapa saham perbankan.
Apalagi jika dilihat pada penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari kemarin Senin (24/3/2025), IHSG membentuk pola bullish pin bar dengan melemah lebih rendah 1,55% di level 6.161,22, yang memberikan tanda reversal untuk perdagangan hari ini.
Dalam pekan terakhir sebelum libur panjang lebaran terpantau 33 emiten akan menggelar RUPS.
Adapun, saham-saham perbankan Himbara akan melaksanakan RUPST pada pekan terakhir di bulan Maret, tanggal ini mundur dari yang seharusnya dilaksanakan pada pekan ini.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) telah menyelesaikan RUPST pada hari kemarin Senin (24/3/2025). Emiten bank pelat merah, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) secara resmi mengumumkan pembagian dividen dari hasil laba tahun buku 2024.
BBRI sepakat membagikan 85% dari laba bersih tahun buku 2024 atau Rp 51,74 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 345 per lembar saham.
Adapun pada tahun lalu BRI telah membagikan dividen interim sebesar Rp 20,46 triliun atau setara dengan Rp 135 per lembar saham. Dengan demikian sisa dividen final yang akan dibagikan BRI sebesar Rp 208,40.
Untuk sisa dividen final tersebut, jika dibagi dengan harga saham BBRI di Rp3.610 per lembar, maka yield yang didapatkan setara 5,76%.
Sementara jika ditotal seluruhnya Rp354 per lembar, yield mencapai 9,56%.
Yield dividen BBRI ini terbilang cukup jumbo, berada di atas rata-rata lima tahun sebanyak 5,10% dan lebih tinggi dari rata-rata investasi deposito atau pasar uang.
Pembagian dividen dengan yield atraktif ini harapannya bisa jadi pemanis bagi pemegang saham BBRI di tengah pergerakan harga yang masih dalam tren turun.
Sementara itu, hari ini Selasa (25/3/2025), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) akan menggelar RUPST di Auditorium Plaza Mandiri, Jakarta Selatan.
Salah satu agenda utama yang menjadi sorotan adalah penunjukan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri yang baru serta kebijakan pembagian dividen.
Sebelumnya, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan bahwa dividend payout ratio atau rasio dividen dalam 5 tahun terakhir dijaga pada level 60%. "Ini sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham utama," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga mengatakan bahwa setidaknya rasio dividen dari laba tahun buku 2024 akan serupa dengan dividen laba tahun buku 2023. "Nggak ada perubahan. Kinerja Mandiri bagus, jadi paling tidak sama dengan tahun lalu untuk rasionya," ujarnya.
Ramainya hasil RUPST perbankan himbara pekan ini bisa menjadi kesempatan emas untuk mengoleksi saham perbankan di harga murah saat performa keuangan masih baik dan pembagian dividen.
Berikut estimasi dividen saham perbankan:
Sehingga saham-saham perbankan Himbara cukup menarik diperhatikan dari sentimen yang ada.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)