CNN Indonesia
Sabtu, 20 Sep 2025 07:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Media sosial tengah ramai gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' atau fasilitas sirine dan strobo yang digunakan pejabat di jalan raya. Istana pun buka suara.
Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' ramai di media sosial. Masyarakat menyuarakan penolakan terhadap pejabat yang menggunakan fasilitas sirine dan strobo dengan semena-mena.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pihaknya sudah memberikan surat edaran pada para pejabat negara terkait penggunaan fasilitas tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya kita harus memperhatikan kepatutan, kemudian memperhatikan ketertiban masyarakat pengguna jalan yang lain sehingga bukan berarti menggunakan fasilitas tersebut, semena-mena atau semau-maunya itu," kata dia pada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (19/9).
Menurut Prasetyo, sirine dan strobo dapat digunakan dalam keadaan tertentu tetapi memang tetap harus menghormati pengguna jalan lain.
Dia pun memberikan contoh Presiden Prabowo Subianto yang tidak selalu menyalakan sirine dan strobo. Presiden juga kerap terjebak macet bersama pengguna jalan lain.
"Kalaupun lampu merah juga berhenti, ketika tidak ada sesuatu yang sangat terburu-buru mencapai tempat tertentu," imbuhnya.
Sementara itu, Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' pun jadi evaluasi buat Korps Lalu Lintas Polri (Korlantas).
Kakorlantas Irjen Agus Suryonugroho mengatakan pihaknya sudah tidak menggunakan pengawalan dengan sirine dan strobo sebab mengganggu masyarakat.
"Ini kita evaluasi biarpun ada ketentuannya pada saat kapan menggunakan sirene termasuk tot tot," kata Agus di Mabes Polri, Jumat.
"Semoga tidak usah harus pakai tot tot lagi lah."
(del/mik)