Psikolog Ungkap 2 Hal yang Sebaiknya Tak Dikatakan ke Pasangan

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kejujuran adalah nilai luhur hidup yang patut dijalani apalagi kerap disebut kunci utama hubungan yang sehat. Tapi, sejumlah penelitian psikologi menunjukkan tidak semua kejujuran berdampak positif bagi pasangan.

Dalam konteks yang sama, tidak semua keheningan sepenuh kebohongan seperti yang kita yakini. Sehingga dalam beberapa situasi, memilih diam justru bisa menjaga keharmonisan hubungan.

Melansir Forbes, hasil riset yang dikutip dari Family, Systems, & Health serta Behavior Therapy menerangkan, ada dua hal yang sebaiknya tidak diucapkan kepada pasangan jika ingin hubungan tetap hangat dan saling menghargai.

1. Komentar Soal Perubahan Fisik

Psikolog menilai, menyinggung perubahan tubuh pasangan, seperti berat badan, kerutan baru, atau kulit yang tampak berbeda bisa lebih menyakiti daripada membantu.

Riset dalam jurnal Family, Systems, & Health menemukan 55% orang merasa lebih buruk setelah membicarakan berat badan dengan pasangannya, terlepas dari nada atau niat pembicaraan. Komentar seperti "Kamu kelihatan lebih berisi akhir-akhir ini" atau "Yuk olahraga bareng biar sehat" tetap bisa menimbulkan rasa malu dan tidak percaya diri.

Pasanganmu sudah hidup dengan tubuhnya setiap hari. Ia mungkin sudah menyadari perubahan yang kamu lihat. Dalam hubungan jangka panjang, perubahan fisik adalah hal alami seperti berat badan naik-turun, rambut memutih, kulit mengendur.

Namun karena standar kecantikan sering membuat kita menganggap perubahan ini sebagai kekurangan, komentar sekecil apa pun bisa melukai perasaan. Karena itu, ketimbang berkomentar, para ahli menyarankan untuk menahan diri. Sedikit berat badan yang bertambah bisa berarti kehidupan yang nyaman, sementara kerutan bisa jadi simbol kebahagiaan dan perjalanan bersama.

2. Kritik yang Tidak Membangun

Tidak ada pasangan yang sempurna. Namun, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Behavior Therapy, kritik yang tidak membangun justru bisa menurunkan kepuasan dalam hubungan dan membuat pasangan merasa tidak aman.

Contohnya, komentar seperti "Kamu boros banget" atau "Kamu selalu telat" cenderung terdengar menghakimi, bukan membantu. Sebaliknya, pasangan yang mampu mengendalikan emosi dan menyampaikan pendapat dengan tenang lebih mungkin diterima positif.

Psikolog menyebut, sebelum menyampaikan kritik, penting untuk memastikan bahwa niatnya benar-benar untuk membantu, bukan sekadar melampiaskan kekesalan. Jika tidak bisa menyampaikannya dengan cara yang konstruktif, diam sering kali lebih baik.

Hubungan Sehat Tak Selalu Butuh Kejujuran Brutal

Para ahli sepakat, kejujuran tetap penting, tetapi harus disertai empati dan waktu yang tepat. Tidak semua hal perlu diucapkan, terutama jika berpotensi melukai pasangan.

Dalam hubungan jangka panjang, memilih kata dengan bijak justru bisa memperkuat rasa aman dan saling percaya. Seperti kata pepatah lama, "Kadang diam lebih bernilai daripada kejujuran yang menyakitkan."


(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article 4 Hal yang Merusak Keintiman bersama Pasangan Menurut Sex Therapist

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research