Polisi Usut Pemalsuan Dokumen Kelompok Sunda Nusantara di Cianjur

19 hours ago 3

8000hoki.com List Agen website Slots Maxwin Cambodia Terbaik Mudah Jackpot Non Stop

hokikilat Data ID server Slots Maxwin Japan Terpercaya Pasti Menang Full Setiap Hari

1000hoki.com List Situs server Slot Gacor Indonesia Terbaru Gampang Menang Full Banyak

5000 Hoki Online Data Demo website Slots Gacor Terkini Pasti Win Setiap Hari

7000hoki.com Platform server Slot Gacor Singapore Terkini Sering Menang Full Setiap Hari

9000hoki ID server Slots Maxwin Japan Terbaru Gampang Jackpot Banyak

Alternatif games Slots Gacor server Terbaru Gampang Lancar Scatter Full Terus

Idagent138 Daftar Id Slot Maxwin Online

Luckygaming138 Akun Slot Gacor

Adugaming Id Slot Anti Rungkad Terbaik

kiss69 login Slot Maxwin Terpercaya

Agent188 login Akun Slot Terpercaya

Moto128 login Id Slot Maxwin Terbaik

Betplay138 Slot

Letsbet77 login Slot Terbaik

Portbet88 Daftar Slot Terbaik

Jfgaming login Akun Slot Maxwin Terbaik

Mg138 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Adagaming168 login Slot Anti Rungkat

Kingbet189 login Slot Game

Summer138 Daftar Slot Terpercaya

Evorabid77 Slot Maxwin

CNN Indonesia

Minggu, 16 Mar 2025 03:29 WIB

Sebelumnya polisi menyelidiki penggelapan mobil rental, dan menemukan kendaraan tersebut di Desa Nagrak dengan STNK palsu bertulis Kerajaan Sunda Nusantara. Ilustrasi tersangka pemalsuan dokumen. (Pixabay/Unsplash)

Jakarta, CNN Indonesia --

Polres Cianjur, Jawa Barat, mengembangkan kasus pemalsuan dokumen STNK yang dilakukan kelompok Kekaisaran Sunda Nusantara atau Sunda Archipelago. Dari pengembangan ditemukan bahwa kelompok tersebut juga memalsukan sertifikat tanah, surat nikah, KTP dan SIM.

Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengatakan pengembangan itu dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap empat pelaku yang salah satu diantaranya merupakan Jenderal Muda Sunda Archipelago, diperkuat dengan temuan barang bukti memalsukan berbagai dokumen.

"Mereka memalsukan sertifikat tanah, KTP, buku nikah, KTP dan SIM, setelah dilakukan pengembangan dari STNK palsu yang ditemukan beserta mesin pencetaknya dengan pelaku Irvan yang memiliki keahlian memalsukan berbagai dokumen," katanya di Cianjur, Sabtu (15/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumen yang dikeluarkan kelompok tersebut, nyaris sempurna layaknya dokumen negara asli, sehingga sulit untuk dibedakan. Oleh karena itu, sambungnya, diduga banyak yang tertipu atau sengaja memesan dokumen dari para pelaku guna mengelabui petugas.

Namun ketika diteliti setiap dokumen yang dikeluarkan pelaku selalu merubah tulisan kecil yang ada di setiap dokumen penting dengan nama Kekaisaran Sunda Nusantara Archipelago. Padahal, sambungnya, seharusnya bertuliskan Polri, Kementerian atau Republik Indonesia.

Sehingga masyarakat harus jeli karena setiap dokumen yang dikeluarkan kelompok tersebut terkesan legal atau resmi dikeluarkan namun yang membedakan ada logo atau nama kelompok Sunda Archipelago.

"Kami akan terus melakukan pengembangan terkait kasus pemalsuan STNK dan dokumen lainnya oleh sindikat Sunda Nusantara ini, kami berharap masyarakat lebih jeli memastikan setiap dokumen yang diterima saat melakukan transaksi jual beli," kata Tono.

Sebelumnya Polres Cianjur  meringkus komplotan pembuat STNK palsu yang terdiri dari empat orang pria dari tangan para pelaku petugas mengamankan sembilan STNK palsu dan sejumlah kendaraan roda empat diduga hasil pengelapan.

Terungkapnya sindikat pemalsu STNK berawal dari laporan pemilik rental dari luar kota yang kehilangan mobil di wilayah Cianjur. Petugas lalu melakukan penyelidikan, dan menemukan mobil rental itu telah dibeli pelaku Ema Doni (33) dari temannya Oyan (41) di Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur

Saat dilakukan pemeriksaan nomor polisi yang terpasang dengan nomor mesin dan nomor rangka kendaraan tidak sesuai dengan yang tercantum dalam STNK, bahkan setelah STNK diserahkan pembeli kendaraan terdapat cap bertuliskan Negara Kekaisaran Sunda Nusantara.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research