Perusahaan Asal Bekasi Manfaatkan Fasilitas Kawasan Berikat untuk Ekspor Perdana ke Ethiopia

2 hours ago 1

Ekspor perdana dilakukan PT Standard Energy Indonesia, perusahaan penerima fasilitas kawasan berikat ke Ethiopia, Selasa (9/9/2025).

Foto: Bea Cukai

Bea Cukai berharap perusahan tumbuh memenuhi berbagai order dari luar negeri.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Memanfaatkan fasilitas Kawasan Berikat, PT Standard Energy Indonesia berhasil mengekspor perdana 15 pallet monocrystalline silicone wafer ke Ethiopia pada Selasa (9/9/2025).

PT Standard Energy Indonesia adalah perusahaan di bawah pengawasan Bea Cukai Bekasi yang telah ditetapkan sebagai penerima fasilitas Kawasan Berikat pada 4 Februari 2025 lalu.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Bekasi, Undani, mengungkapkan dalam proses ekspor perdana ini, agen fasilitas di Bea Cukai Bekasi memberikan konsultasi, pendampingan, hingga bimbingan teknis kepada pengusaha sejak permohonan hingga persetujuan diberikan.

“Kinerja agen fasilitas Bea Cukai Bekasi berdampak nyata pada peningkatan investasi berupa tumbuhnya perusahaan baru di Kabupaten Bekasi,” ujar Undani dalam keterangan, Selasa (16/9/2025).

Presiden Direktur PT Standard Energy Indonesia, Li Jhia Cheng Ndan, yang turut hadir dalam pelepasan ekspor perdana yang dilaksanakan di lokasi pabrik Kawasan Delt Silicon menyampaikan terima kasih dalam sambutannya.

“Kami berterima kasih atas peranan Bea Cukai yang selalu membantu dalam proses pengajuan permohonan sebagai Kawasan Berikat, kami juga mengharapkan Bea Cukai terus mendukung kami untuk dapat berusaha di Indonesia, menciptakan lapangan kerja, transfer pengetahuan dan bisa berdampak signifikan bagi kemajuan di daerah Bekasi,” ungkap Li Jhia.

Perusahaan baru dengan investasi pada modal dan penggunaan teknologi tinggi tersebut sejauh ini telah menyerap 300 tenaga kerja lokal.

Ke depannya, penyerapan tenaga kerja bisa ditingkatkan seiring pertumbuhan dan permintaan barang dari pembeli di luar negeri. Dengan demikian, multiplier effect atau efek berganda berupa pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa terwujud, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kami berharap perusahan dapat tumbuh memenuhi berbagai order dari luar negeri, sehingga proporsi ekspor dari perusahan Kawasan Berikat sebesar kurang lebih sepertiga dari total nilai ekspor nasional bisa terus ditingkatkan,” pungkas Undani.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research