Home > Mancanegara Thursday, 06 Nov 2025, 21:42 WIB
NIS memperkirakan, sekitar 10 ribu tentara Korut saat ini dikerahkan di dekat perbatasan Rusia-Ukraina.
Ribuan prajurit Korea Utara (Korut) ikut parade militer di Pyongyang. Sumber: KCNASEOUL -- Lee Seong-Kweun dari komite intelijen parlemen Korea Selatan (Korsel) pada Selasa (4/11/2025), mengatakan, menurut Badan Intelijen Nasional (NIS), tentara Korea Utara (Korut) telah diangkut ke Rusia "secara bertahap sejak September." Menurut dia, "terdapat tanda-tanda berkelanjutan pelatihan dan seleksi personel sebagai persiapan untuk pengerahan pasukan tambahan."
NIS memperkirakan, sekitar 10 ribu tentara Korut saat ini dikerahkan di dekat perbatasan Rusia-Ukraina. Organisasi tersebut juga melaporkan bahwa setidaknya 600 tentara Korut telah tewas dalam perang tersebut, dengan ribuan lainnya terluka.
Menurut intelijen Barat, jumlah total korban jiwa dan luka-luka diperkirakan sekitar 4.000 orang. Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un telah lama terlibat dalam perang Rusia melawan Ukraina, memberikan dukungan militer dan tenaga kerja kepada Kremlin setidaknya sejak 2024. Sebagai imbalannya, Pyongyang diyakini menerima senjata, bantuan keuangan, dan pasokan makanan dari Moskow.
Dikutip dari TVP World, laporan tersebut muncul ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald John Trump, yang sedang melakukan tur diplomatik ke Asia pekan lalu, mengatakan, ia ingin bertemu dengan Kim Jong Un. Meskipun KTT tersebut tidak terjadi, Lee mengatakan bahwa menurut NIS, "Korea Utara sedang mempersiapkan dialog dengan Amerika Serikat di balik layar."
Trum menyatakan, Kim mungkin terbuka untuk berdialog dengan Washington dan "akan mencari kontak ketika kondisinya memungkinkan," lapor media berita Euractiv yang berbasis di Brussels.
Trump dan Kim bertemu tiga kali selama masa jabatan pertama presiden AS, terakhir pada 2019. Tetapi, perundingan itu gagal mencapai kemajuan yang diharapkan dalam upaya denuklirisasi dan pelucutan senjata Korut. Sejak itu, Kim telah memperluas program nuklir dan rudal balistik Korea Utara serta memperkuat kemitraan militernya dengan Rusia dan China.
Kim juga tampil bersama Xi Jinping dan Vladimir Putin dalam parade militer di Beijing pada September lalu. Hal itu yang dipandang sebagai tanda menguatnya aliansi militer dan ideologis antara ketiga negara. Dalam parade 10 tahunan itu, Presiden RI Prabowo Subianto juga hadir.
Eagle flies alone...

2 hours ago
1











































