KKP: 41 UPI masuk "Yellow List" bisa ekspor ke AS secara bersyarat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan sebanyak 41 unit pengolahan ikan (UPI) di Jawa dan Lampung yang masuk dalam "Yellow List" tetap dapat mengekspor udang ke Amerika Serikat secara bersyarat. Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, menegaskan bahwa perusahaan yang terdampak hanya perlu memenuhi tambahan persyaratan berupa sertifikat bebas radioaktif.
"Yellow List itu perusahaan yang khusus saat ini adalah yang mengekspor udang yang berdomisili di Jawa dan di Lampung. Itu yang terkena Yellow List, artinya dia hanya terkena tambahan persyaratan, yaitu sertifikat bebas radioaktif yang diterbitkan oleh Certifying Entity, yaitu Kementerian Kelautan dan Perikanan," kata Ishartini dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Sejak kasus Cesium-137 mencuat, pemerintah telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga untuk memastikan ekspor udang Indonesia tidak terhenti dan tetap memenuhi standar keamanan global. Berdasarkan data KKP, dengan adanya aturan Import Alert (IA) 99-52, maka jumlah UPI yang terdampak langsung adalah 41 unit dengan rincian 35 UPI di Jawa dan 6 UPI di Lampung.
KKP juga berkolaborasi dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk memberikan pelatihan kepada petugas lapangan guna memastikan produk udang aman dari kontaminasi radioaktif. Selain itu, sistem prosedur operasi standar (SOP) telah diperbarui dan diperkuat agar seluruh rantai pasok udang dari hulu hingga hilir berjalan sesuai ketentuan keamanan pangan internasional.
Ishartini optimistis bahwa dengan sistem yang semakin kuat dan transparan, pasar global akan kembali menaruh kepercayaan pada udang Indonesia sebagai produk unggulan. Komunikasi aktif dengan asosiasi buyer dan regulator Amerika Serikat juga terus dilakukan untuk menjelaskan langkah-langkah korektif yang telah diambil Indonesia.
Kini, dengan ekspor perdana kembali dilakukan pada 31 Oktober 2025, sektor industri udang nasional kembali menunjukkan ketahanan dan optimisme pasca-guncangan isu radioaktif. "Nanti FDA akan melihat apabila sistem kita sudah bagus, sistem kita sudah kuat, dia akan datang inspeksi ke sini, dan nanti Yellow List itu pun bisa kita usulkan untuk dicabut," kata Ishartini.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

1 hour ago
1









































