Niat Salat Idul Fitri, Tata Cara dan Bacaan Lengkap

2 days ago 6

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Salat Idul Fitri merupakan sunnah muakkad yang dilaksanakan pada hari 1 Syawal 1446 H yang jatuh pada hari Senin, 31 Maret 2025. Salat tersebut terdiri dari dua rakaat yang dilaksanakan secara berjamaah, diikuti dengan khutbah.

Jika ada umat Muslim yang tidak bisa hadir, mereka bisa melaksanakan shalat Idul Fitri secara mandiri di rumah (munfarid), daripada tidak melakukannya sama sekali.

Menurut laman NU Online, salat Idul Fitri sudah menjadi tradisi yang terus diwariskan secara mutawatir oleh umat Islam dari masa ke masa.

وصلاة العيد ركعتان لقول عمر رضى الله عنه صلاة الاضحى ركعتان وصلاة الفطر ركعتان وصلاة السفر ركعتان وصلاة الجمعة ركعتان تمام غير قصر على لسان نبيكم صلي الله عليه وسلم وقد خاب من افترى

Artinya, "Sholat Id terdiri atas dua rakaat berdasarkan perkataan Sayyidina Umar RA, 'Shalat Idul Adha dua rakaat. Sholat Idul Fitri dua rakaat. Sholat safar dua rakaat. Shalat Jumat dua rakaat, sempurna tanpa qashar (yang disampaikan) melalui lisan Nabimu SAW. Sungguh, sia-sialah orang yang mengada-ada,'" (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 18)

Niat Salat Idul Fitri untuk Makmum dan Imam

Berikut ini niat Salat Idul Fitri untuk makmum dan imam lengkap dengan artinya:

Niat Salat Idul Fitri untuk Imam

Berikut ini lafal niat Salat yang dibaca oleh imam saat hendak Salat Idul Fitri.

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an imāman lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai imam karena Allah SWT."

Niat Salat Idul Fitri Makmum

Berikut lafal niat yang dibaca makmum ketika hendak Salat Idul Fitri.

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an ma'mūman lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT."

Niat Salat Idul Fitri Sendiri

Berikut lafal niat yang dibaca ketika ingin melakukan shalat Idul Fitri sendiri:

اُصَلِّى سُنَّةً لِعِيْدِ الفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً للهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li Idil Fitri rak'atayni mustaqbilal qiblati adā'an lillāhi ta'ālā.

Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT."

Hukum Salat Idul Fitri

Hukum Salat Id adalah sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Sejak disyariatkan pada tahun kedua hijriah, Rasulullah tidak meninggalkannya hingga beliau wafat, kemudian ritual serupa dilanjutkan para sahabat beliau.

Secara global syarat dan rukun shalat Id tidak berbeda dari shalat fardhu lima waktu, termasuk soal hal-hal yang membatalkan. Tapi, ada beberapa aktivitas teknis yang agak berbeda dari shalat pada umumnya. Aktivitas teknis tersebut berstatus sunnah.

Maka ketika memasuki Hari Raya Idul Fitri, seluruh umat Islam yang tidak ada uzur dianjurkan untuk keluar rumah. Anjuran ini juga berlaku bagi perempuan haid yang dianjurkan turut mengambil keberkahan momen tersebut dan merayakan kebaikan bersama kaum muslim lain, meski dilarang untuk shalat.

Hukum shalat Id berlaku untuk semua muslim dan muslimah baik yang modis maupun yang sederhana. Demikian diterangkan dengan jelas dalam kitab "Fathul Qarib".

وصلاة العيدين سنة مؤكدة وتشرع جماعة ولمنفرد ومسافر وحر وعبد وحنثى وامرأة لاجميلة ولاذات هيئة

Tata Cara Salat Idul Fitri

1. Diawali dengan Niat

Shalat Id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi "ushallî sunnatan li 'îdil fithri rak'ataini". Ditambah "imâman" kalau menjadi imam, dan "ma'mûman" kalau menjadi makmum.

أُصَلِّي سُنَّةً لعِيْدِ اْلفِطْرِ رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَــالَى

Artinya: Aku berniat Shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala.

Hukum pelafalan niat ini sunah. Yang wajib adalah ada maksud secara sadar dan sengaja dalam batin bahwa seseorang akan menunaikan Shalat sunah Idul Fitri. Sebelumnya Shalat dimulai tanpa azan dan iqamah (karena tidak disunahkan), melainkan cukup dengan menyeru "ash-shalâtu jâmi'ah".

2. Takbiratul Ihram

Hal ini sebagaimana salat biasa. Setelah membaca doa iftitah, disunnahkan takbir lagi hingga 7 kali untuk rakaat pertama. Di sela-sela tiap takbir itu dianjurkan membaca:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.

Atau boleh juga membaca:

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Artinya: Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar.

3. Membaca Surat Al-Fatihah dan Al-A'la

Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku', sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa.

4. Takbir 5 Kali

Dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak 5 kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan "allâhu akbar'' seperti sebelumnya. Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua. Kemudian baca surat Al-Fatihah, lalu surat Al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam. Sekali lagi, hukum takbir tambahan (5 kali pada pada rakaat kedua atau 7 kali pada rakaat pertama) ini sunnah sehingga apabila terjadi kelupaan mengerjakannya, tidak sampai menggugurkan keabsahan shalat Id.

5. Mendengarkan Khutbah

Setelah salam, jemaah tak disarankan buru-buru pulang, melainkan mendengarkan khutbah Idul Fitri terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat Id ditunaikan tidak secara berjamaah.

Hadits Ubaidullah bin Abdullah bin Utbah mengungkapkan:

السنة أن يخطب الإمام في العيدين خطبتين يفصل بينهما بجلوس

Artinya: Sunnah seorang Imam berkhutbah dua kali pada shalat hari raya (Idul Fitri dan Idul Adha), dan memisahkan kedua khutbah dengan duduk. (HR. Asy-Syafi'i)


(dag/dag)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Komitmen Maybank Syariah Dukung UMKM - Program Berkelanjutan

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research