Malam Suci 1 Sura, Kraton Yogyakarta Jadi Pusat Ritual Mubeng Beteng

1 day ago 5

CNBC Indonesia Sharia Foto Sharia

FOTO

CNBC Indonesia/Tri Susilo, CNBC Indonesia

27 June 2025 12:50

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Suasana upacara pembacaan macapat di Keagungan Dalem Bangsal Pancaniti, Kompleks Keben (Kamandungan Lar) Keraton Yogyakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Untuk memperingati malam 1 Suro atau tahun baru Jawa, Keraton Yogyakarta kembali menggelar prosesi sakral Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Tradisi yang penuh makna itu dimulai pukul 24.00 WIB sebagai bentuk laku spiritual dan doa menyambut tahun baru menurut penanggalan Jawa. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Prosesi berlangsung di Kagungan Dalem Bangsal Pancaniti, Kompleks Kaben (Kamandungan Lor), Keraton Jogja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

"Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng dalam rangka memperingati Tahun Baru Jawa Dal 1959 akan diselenggarakan pada Kamis (26/06) malam Jumat, pukul 24.00 WIB," tulis Keraton Jogja dalam Instagram resminya @keratonjogja. "Keberangkatan akan dimulai dari Bangsal Ponconiti, Kompleks Kamandungan Lor (Keben), Keraton Yogyakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sebelum pemberangkatan, terlebih dulu akan dilakukan pembacaan Macapat selepas Isya di lokasi yang sama," keterangan Keraton Jogja. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Hajad Kawula Dalem Mubeng Beteng terbuka untuk umum. Masyarakat bisa mengikuti seluruh rangkaian proses tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Malam 1 Suro muncul dari penyesuaian kalender Islam (Hijriah) dengan kalender Jawa oleh Sunan Giri II pada masa Kerajaan Demak. Penetapan 1 Suro sebagai awal tahun baru Jawa resmi dilakukan pada masa Sultan Agung Hanyokrokusumo dari Kerajaan Mataram (1613-1645). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sultan Agung memadukan kalender Saka yang berasal dari tradisi Hindu dengan kalender Hijriah Islam untuk menyatukan rakyat Jawa. Langkah itu dilakukan untuk menghindari perpecahan akibat perbedaan agama sekaligus memperkuat persatuan menghadapi penjajahan Belanda. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Kalender Jawa baru ini mulai berlaku pada 8 Juli 1633 Masehi, dengan 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender Hijriah. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ribuan orang mengikuti prosesi mubeng beteng yang digelar Karaton Jogja sebagai bagian dari peringatan malam 1 Muharram 1447 Hijriah atau 1 Sura Dal 1959 pada Kamis (26/6/2025) malam hingga Jumat (27/6/2025) dini hari. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Dalam kultur Jawa, selain ritual tertentu ada sejumlah pantangan pada malam 1 Suro, semua itu lebih bersifat budaya dan tidak memiliki dasar dalam ajaran Islam. Mulai dari larangan menggelar hajatan, berkonflik atau bertengkar, melakukan perjalanan jauh, keluar rumah di malam hari, membangun rumah, hingga mengutamakan aktivitas senang-senang duniawi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)


Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research