Jakarta, CNBC Indonesia - Hingga saat ini, penyakit kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia termasuk Indonesia. Dari beragam penyakit kanker, ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami oleh orang Indonesia, salah satunya kanker hati tipe Hepatocellular Carcinoma (HCC).
Di Indonesia, HCC menempati peringkat keempat sebagai penyebab kematian akibat kanker, dengan lebih dari 23.000 kasus baru dan 23.383 kematian tercatat pada tahun 2022. HCC merupakan jenis kanker hati primer yang paling sering terjadi, yaitu 85-90% dari seluruh kasus kanker hati.
Spesialis Penyakit Dalam (Hematologi dan Onkologi Medik), Dr. Dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM, mengatakan kanker hati tipe Hepatocellular Carcinoma (HCC) merupakan bentuk kanker hati primer yang paling umum dan menjadi tantangan besar dalam dunia medis, terutama karena sering kali baru terdeteksi pada stadium lanjut.
"Kurangnya kesadaran terhadap gejala dan faktor risiko HCC menjadi hambatan signifikan dalam upaya deteksi dini dan penanganan penyakit ini. Kanker ini berkembang pada hepatosit, sel-sel utama hati," kata Dr. Dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM saat acara Talkshow Pencegahan dan Pengobatan Kanker Hati tipe HCC bersama AstraZeneca Indonesia, Kamis (23/10/2025).
Lebih lanjut ia mengatakan kanker hati bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih berisiko menyerang laki-laki dan orang-orang dengan riwayat penyakit hati kronis, seperti sirosis hati atau infeksi virus hepatitis.
Beberapa faktor risiko utama HCC adalah sirosis hati, infeksi hepatitis B atau C, konsumsi alkohol yang berlebihan, obesitas, dan diabetes. Gejala kanker hati tipe HCC, meliputi nyeri perut, penurunan berat badan tanpa sebab, kehilangan nafsu makan, mual, penyakit kuning, perut bengkak (asites), demam, tinja berwarna pucat dan gatal-gatal.
Berbicara pengobatan untuk kanker hati tipe HCC sangat bervariasi serta ditentukan berdasarkan stadium kanker, fungsi hati dan kondisi kesehatan umum pasien. Adapun pilihan pengobatan seperti pembedahan, transplantasi hati, ablasi lokal, kemoembolisasi transarterial (TACE), terapi target, dan imunoterapi.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article
Kanker Kolorektal Intai Gen Z & Milenial, Kenali Gejala & Penyebabnya














































