Melati Sarnita: Di Balik Industri Tambang Kuat, Ada Perempuan Hebat

1 month ago 20

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah transformasi besar-besaran sektor pertambangan menuju hilirisasi dan praktik berkelanjutan, kehadiran perempuan Indonesia mulai menunjukkan dampak yang signifikan. Nama Melati Sarnita menjadi satu dari sekian Srikandi dalam sektor pertambangan Tanah Air.

Sektor pertambangan lekat dengan karakteristik industri yang membutuhkan tenaga fisik kuat, serta lingkungan kerja yang sering dianggap keras dan menantang.

Data Badan Pusat Statistik (BPS), menunjukkan jumlah pekerja perempuan di sektor pertambangan dan galian hanya 10% dari total.

Jumlah yang tidak kontras ini kerap menimbulkan stereotip jika perempuan menghadapi diskriminasi, kesulitan dalam promosi, dan tekanan untuk membuktikan diri. Stereotip ini juga mempengaruhi persepsi perempuan terhadap diri sendiri dan kemampuan mereka.

Stereotip tersebut dibantah Direktur Pengembangan Usaha PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Melati Sarnita.

Menurutnya, adanya stereotip semacam itu hanya perlu diabaikan. Dia menegaskan bahwa tempat bekerja memberikan persyaratan yang sama antara laki-laki dan perempuan.

"Saya lebih fokus how can I do, instead mendengarkan omongan orang lain karena saya yakin tempat bekerja requirement sama. Ngga ada beda. Jadi semua orang mulai pada dasar yang sama," papar dia, dalam Top Women Fest CNBC Indonesia 2025, Sabtu (24/5/2025).

Dunia pertambangan kini perlahan membuka ruang bagi kepemimpinan dan kontribusi perempuan di berbagai lini, mulai dari pengambilan keputusan strategis hingga pengelolaan teknis di lapangan.

Kenyataannya semakin banyak posisi di industri ini yang mampu diisi oleh kaum perempuan. Untuk itu, Melati menambahkan bahwa stereotip yang sering menjadi isu perlu dilawan oleh diri sendiri.

"Menurut saya semua orang punya kesempatan untuk berkompetisi yang sama. Tetapi memang stereotip itu harus kita kalahkan dengan kita sendiri," tegas Melati.

Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita menyampaikan paparan dalam acara Top Women Fest CNBC Indonesia 2025 di Anjungan Sarinah, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita menyampaikan paparan dalam acara Top Women Fest CNBC Indonesia 2025 di Anjungan Sarinah, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita menyampaikan paparan dalam acara Top Women Fest CNBC Indonesia 2025 di Anjungan Sarinah, Jakarta, Sabtu (24/5/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Melati, akrab disapa Memel, membuktikan jika memiliki kemampuan, perempuan juga bisa bersaing dengan laki-laki di sektor pertambangan.

Dengan pengalaman luas dan pendekatan kepemimpinan yang progresif, ia membuktikan bahwa perempuan tidak hanya mampu bersaing di sektor berat seperti pertambangan, tetapi juga dapat memimpin transformasi strategis di dalamnya.

Perannya menjadi bukti bahwa inklusi gender dalam industri tambang bukanlah sekadar simbolik, melainkan kebutuhan nyata dalam membangun industri nasional yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita. (Dok. IstimewaFoto: Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita. (Dok. Istimewa
Direktur Pengembangan Usaha INALUM, Melati Sarnita. (Dok. Istimewa


Lahir dari latar belakang teknik metalurgi, ia menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Indonesia pada tahun 1999, lalu melanjutkan studi magister di bidang Manajemen Strategis di Universitas Gadjah Mada pada 2007.

Sejak awal, Melati menunjukkan ketertarikan yang kuat pada industri manufaktur dan energi dua sektor yang selama ini identik dengan dominasi laki-laki.


Kariernya berkembang pesat melalui berbagai posisi strategis di perusahaan besar, mulai dari sektor baja, gas, hingga kelistrikan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara LNG Indonesia (2017-2019), dan Direktur Komersial PT Krakatau Steel (2020-2023). 

Tak hanya itu, ia juga dipercaya menjadi Komisaris Utama dan Komisaris di sejumlah anak perusahaan Krakatau Steel, termasuk PT Krakatau Osaka Steel, PT Krakatau Daya Listrik, hingga PT KHI Pipe Industries. Posisi-posisi tersebut menunjukkan kemampuannya yang mumpuni dalam mengelola bisnis strategis di sektor energi dan industri dasar nasional.


Puncak peran transformasionalnya dimulai ketika ia diangkat sebagai Direktur Pengembangan Usaha Inalum pada 16 Juni 2023.

Di perusahaan tambang dan pengolahan aluminium terbesar di Indonesia ini, Melati membawa visi jangka panjang untuk memperkuat hilirisasi dan mengembangkan ekosistem industri berbasis logam strategis. Ia juga mendorong sinergi antar-industri dalam mendukung transisi energi, termasuk pembangunan ekosistem kendaraan listrik melalui kolaborasi lintas sektor.


Di balik pencapaiannya, Melati tetap membumi. Dia mengungkapkan bahwa kekuatannya sebagai pemimpin justru datang dari rasa cinta terhadap pekerjaannya sebuah motivasi sederhana namun mendalam yang mengubah stigma terhadap peran perempuan di sektor teknik dan pertambangan.

Baginya, menjadi insinyur bukan hanya soal hitungan teknis, tetapi juga soal keberanian mencintai bidang yang selama ini jarang dipilih oleh perempuan.


Perjalanan Melati Sarnita membuktikan bahwa kepemimpinan perempuan di sektor tambang bukanlah ilusi. Ia hadir sebagai inspirasi nyata bahwa perempuan tidak hanya bisa hadir di ruang-ruang strategis industri, tapi juga mampu mengubah arah dan masa depan sektor tersebut.

Dalam dunia yang terus bergerak menuju keberlanjutan dan inklusi, sosok seperti Melati menjadi jawaban atas kebutuhan zaman pemimpin yang tidak hanya cakap secara teknis, tetapi juga kaya akan empati, ketekunan, dan visi jangka panjang.

Dedikasi dan kemampuan besar Melati Sarnita di industri pertambangan inilah yang mendorong CNBC Indonesia menganugerahi penghargaan Inspiring Women Leader Award in Mining Industry.


CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research