Harga Emas Naik Tajam, 3 Ramalan Ini Bikin Pemiliknya Senyum Lebar

20 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Emas akhirnya mengakhiri pekan ini dengan tersenyum setelah menjalani pekan yang penuh roller coaster.

Merujuk Refinitiv, harga emas pada perdagangan Jumat (5/7/2025) ada di posisi US$ 3.336,34 per troy ons atau menguat 0,30%. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas ambruk 0,92% pada Kamis sebelumnya.

Kenaikan ini juga menopang harga emas sepakan. Dalam sepekan ini, harga emas masih menguat 1,94%. Emas akhirnya mengakhiri tren negatif mingguan di mana dua pekan beruntun sebelumnya, harganya selalu ambruk.

Menguatnya harga emas ditopang oleh ambruknya dolar Amerika Serikat (AS) serta huru hara kebijakan Presiden AS Donald Trump serta ketegangan dunia menuju tenggak akhir negoisasi dagang.

Indeks dolar ditutup di posisi 9,17 pada pekan ini. Indeks masih bergerak di level terendah selama tiga tahun.

Pembelian emas dunia dikonversi ke dolar AS. Melemahnya dolar berarti juga membuat emas lebih murah dibeli untuk non-pemegang dolar sehingga menguntungkan dan meningkatkan permintaan.

Harga emas juga ditopang oleh aliran dana ke aset safe-haven, seiring mendekatnya tenggat waktu kesepakatan dagang yang ditetapkan Presiden AS Donald Trump.

"Kekhawatiran atas situasi fiskal di AS (setelah RUU pemotongan pajak besar-besaran Trump disahkan Kongres) serta ketidakpastian menjelang tenggat 9 Juli terkait tarif, telah meningkatkan permintaan terhadap aset safe-haven," ujar Ricardo Evangelista, analis senior di perusahaan pialang ActivTrades, kepada Reuters.

Trump mengumumkan bahwa Washington akan mulai mengirimkan surat kepada negara-negara lain pada Jumat.

Langkah ini menandai perubahan dari rencana awal untuk membuat kesepakatan dagang bilateral. Pada 2 April, ia mengumumkan tarif timbal balik sebesar 10%-50%, namun kemudian menurunkan sebagian besar menjadi 10% hingga 9 Juli guna memberi waktu untuk negosiasi.

Sementara itu, legislasi pemotongan pajak Trump lolos dari rintangan terakhir di Kongres pada Kamis, menjadikan pemotongan pajak tahun 2017 bersifat permanen, mendanai pengetatan kebijakan imigrasi, dan menambahkan insentif pajak baru yang dijanjikan dalam kampanye 2024-nya.

Data terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS pada Juni lebih kuat dari perkiraan, namun hampir setengah dari kenaikan pekerjaan non-pertanian berasal dari sektor pemerintahan.

Pertumbuhan lapangan kerja di sektor swasta tercatat sebagai yang terendah dalam delapan bulan terakhir, karena bisnis menghadapi tekanan ekonomi yang meningkat.

"Data ketenagakerjaan AS terbaru mendukung argumen bahwa ekonomi melambat, tapi belum sampai terhenti, sehingga mengurangi tekanan terhadap The Fed untuk segera memangkas suku bunga," kata Giovanni Staunovo, analis komoditas UBS.

Kabar ini tentu menjadi kabar buruk pemegang emas. Pasalnya, pemegang dan investor emas sangat berharap The Fed akan segera memangkas suku bunga agar ikut mendongkrak harga emas.

Masih bersinarnya harga emas diramal banyak bank. Tiga bank yakni HSBC, Goldman Sachs, dan JP Morgan merevisi proyeksi harga emas yang lebih membaik.

HSBC telah menaikkan perkiraan harga emas rata-rata untuk dua tahun ke depan. Perubahan proyeksi ini sejalan dengan meningkatnya risiko geopolitik dan permintaan investor yang kuat terhadap emas batangan.

Goldman Sachs baru-baru ini menyuarakan sikap optimis yang serupa, memperkirakan emas akan mencapai US$3.700 per troy ons pada akhir tahun dan US$4.000 per troy ons pada pertengahan tahun 2026, dengan potensi kenaikan hingga US$4.500 per troy ons dalam skenario risiko ekstrem.

JP Morgan memperkirakan harga emas akan melewati tonggak sejarah US$4.000 per troy ons tahun depan, menyusul meningkatnya kemungkinan resesi di tengah meningkatnya tarif AS dan perang dagang AS-China yang sedang berlangsung.

Bank tersebut sekarang memperkirakan harga emas akan mencapai rata-rata US$3.675 per troy ons pada kuartal IV 2025, dalam perjalanan menuju di atas US$4.000 per troy ons pada kuartal kedua 2026, dengan risiko condong ke arah melampaui perkiraan ini sebelumnya jika permintaan melampaui ekspektasinya.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae/mae)

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research