Efek Beras Disebut Redam Inflasi Oktober 2025

3 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyampaikan beras berperan besar meredam laju inflasi nasional pada Oktober 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas tersebut mengalami deflasi dan menjadi penopang utama stabilitas harga bahan pangan dalam negeri.

Tito menilai tren ini mencerminkan keberhasilan koordinasi pemerintah pusat dan daerah dalam menjaga pasokan dan harga pangan. Ia menegaskan, pengendalian inflasi menjadi bukti nyata efektivitas kebijakan pangan yang dijalankan lintas sektor.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Alhamdulillah, beras menjadi peredam inflasi bulan ini. Ini menunjukkan kinerja positif seluruh pihak, terutama sektor pangan, dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan,” ujar Tito dalam Rapat Koordinasi Inflasi di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, dikutip Rabu (5/11/2025).

Menurut Mendagri, tekanan inflasi global masih tinggi akibat kenaikan harga emas internasional yang menembus lebih dari 40 persen karena faktor geopolitik. Namun, situasi domestik tetap terkendali berkat koordinasi antarlembaga dan penguatan sektor pertanian.

Data BPS menunjukkan sebanyak 23 provinsi mengalami deflasi beras, tiga provinsi stabil, dan hanya 12 provinsi yang mencatat inflasi untuk komoditas ini. Kondisi tersebut menandakan ketersediaan beras nasional cukup terjaga karena pasokan meningkat seiring membaiknya produksi petani.

Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyebut tren deflasi beras ini menjadi sinyal perbaikan signifikan dibandingkan dua tahun sebelumnya. “Dalam lima tahun terakhir, hanya pada Oktober 2021, 2024, dan 2025 beras mengalami deflasi, sedangkan pada 2022 dan 2023 inflasi cukup tinggi,” kata Amalia.

Secara umum, inflasi Oktober 2025 berada di level 0,28 persen dengan inflasi tahunan 2,86 persen, masih dalam kisaran aman. Penurunan harga beras turut menekan tekanan inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau di tengah kenaikan harga komoditas lain seperti emas perhiasan. Amalia menambahkan, deflasi beras secara bulanan pada Oktober lebih dalam dibandingkan September 2025.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan capaian tersebut tidak lepas dari kerja bersama lintas instansi dan dukungan petani di lapangan. Berdasarkan data BPS, produksi beras nasional meningkat 4,15 juta ton, tertinggi sejak 2009.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research