Yura Yunita dan Pertanyaan 'Mau Jadi Apa' yang tak Kunjung Usai

4 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Yura Yunita membawa jeda di tengah kehidupan modern yang menuntut kecepatan dan kepastian. Melalui lagu terbarunya, "Mau Jadi Apa" yang akan dirilis lengkap dengan video musiknya pada 12 November 2025, Yura seolah "memeluk", mengajak berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan menikmati perjalanan hidup tanpa harus diburu-buru oleh tuntutan pencapaian.

Lagu ini lahir dari pengalaman refleksi yang sangat personal, sebuah momen hening yang ia temukan saat mendaki gunung, "memaksanya" menatap kembali ke dalam dirinya sendiri. Di sela langkah yang teratur dan napas yang diatur perlahan, muncul sebuah pertanyaan universal yang mendalam, “Mau jadi apa ya, lima atau 10 tahun lagi?”. Pertanyaan yang ironisnya, menurut Yura, tidak pernah berhenti menghampiri, bahkan bagi mereka yang sudah mencapai titik yang dianggap sebagai "puncak" kesuksesan.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

Yura mengatakan lagu ini memiliki misi yang lebih luas dari sekadar autobiografi pribadinya. “Aku nulis lagu ini bukan cuma buat diriku sendiri, tapi buat teman-teman, sahabat, siapa pun yang pernah merasa bingung atau mencari arah. Karena pertanyaan ‘mau jadi apa’ itu akan selalu ada bahkan untuk mereka yang mungkin sudah menjadi CEO, pemimpin, atau kepala keluarga,” ujar Yura.

"Mau Jadi Apa" bukanlah tentang desakan untuk menemukan jawaban definitif, melainkan tentang penerimaan penuh terhadap proses dan ketidakpastian dalam perjalanan hidup. Inilah yang ia tuangkan dalam lirik yang menyentuh, seperti “Tak semuanya harus pasti, tumbuh mengalir pelan-pelan dari hati”.

Bagi Yura, kebahagiaan dan keutuhan hidup justru terasa maksimal saat dijalani dengan mengalir. Tidak ada tuntutan yang terlalu keras pada diri sendiri, melainkan sebuah penerimaan syukur bahwa Tuhan sudah memberikan lebih dari apa yang aku inginkan.

Yura kini mengaku lebih memercayai proses dan menyadari bahwa pertanyaan tentang masa depan akan terus hadir hingga usia senja. “Mau jadi apa itu kayaknya akan terus disebut, bahkan sampai usia tua,” kata dia.

Menariknya, suasana hati yang merefleksikan proses "mengalir aja" ini justru melahirkan inspirasi musikal yang tak terduga. Saat beristirahat di puncak gunung, ditemani teh manis dan pemandangan awan, tiba-tiba muncul nuansa yang tak lazim dalam musik pop modern.

“Entah kenapa, waktu itu kayak muncul rasa keroncong di kepala. Jadi aku masukin nuansa itu ke musik pop-ku. Enggak totally keroncong, tapi ada sentuhan hangatnya,” ujar Yura.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research