REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Jarum timbangan yang bergeser ke kanan mungkin terasa sepele bagi sebagian orang. Namun di dalam tubuh, khususnya pada sendi lutut, angka kecil itu memicu efek domino yang jauh lebih besar. Sebuah fakta medis yang mengejutkan menyebutkan setiap satu kilogram kelebihan berat badan dapat memberikan beban hingga empat kilogram ekstra pada sendi lutut saat berjalan.
Menurut dokter spesialis ortopedi dari Yogyakarta, Dr dr Aditya Fuad Robby Triangga, SpOT, Subsp PL(K), yang kerap menangani kasus kerusakan sendi akibat faktor gaya hidup, fenomena tersebut bukanlah angka untuk menakut-nakuti, melainkan sebuah kalkulasi mekanis nyata yang terjadi pada setiap langkah kita. Di tengah meningkatnya masalah obesitas di Indonesia, banyak masyarakat yang datang ke dokter dengan keluhan nyeri lutut tanpa menyadari bahwa mereka membawa beban berlebih setiap hari.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Untuk memahaminya, Dr Robby menjelaskan bahwa sendi lutut adalah tumpuan utama tubuh yang bekerja seperti suspensi. Saat kita hanya berdiri diam, bebannya setara dengan berat badan kita. Namun, ketika kita mulai bergerak, dinamika gaya berubah drastis. Aktivitas sederhana seperti berjalan, naik tangga, atau berjongkok akan melipatgandakan tekanan yang harus diredam oleh bantalan tulang rawan di lutut.
"Mekanismenya sederhana. Saat berjalan, ada momen di mana satu kaki menopang seluruh berat tubuh yang sedang bergerak maju. Gaya inilah yang melipatgandakan beban pada sendi. Jika seseorang memiliki kelebihan berat badan 10 kilogram, itu artinya lututnya menanggung beban ekstra hingga 40 kilogram pada setiap langkah," terang Dr Robby Triangga.
"Bayangkan beban seberat itu menghantam lutut ribuan kali setiap hari. Kerusakan dini pada bantalan sendi hampir tidak bisa dihindari," katanya menambahkan.
Akumulasi tekanan berlebih inilah yang secara perlahan tapi pasti mengikis lapisan tulang rawan (kartilago) yang licin dan kenyal. Ketika lapisan pelindung ini menipis, gesekan antar tulang tak terhindarkan, menyebabkan nyeri, kaku, dan peradangan yang dikenal sebagai osteoartritis atau pengapuran sendi. Proses degeneratif ini, yang seharusnya terjadi secara alami di usia sangat lanjut, kini semakin banyak ditemukan pada individu berusia lebih muda akibat berat badan berlebih.
Oleh karena itu, Dr Robby menekankan bahwa langkah pencegahan paling fundamental dan efektif untuk menjaga kesehatan lutut hingga tua adalah dengan mengendalikan berat badan. Menurunkan beberapa kilogram saja sudah dapat mengurangi tekanan pada lutut secara signifikan dan memperlambat laju kerusakan. Ini adalah investasi kesehatan jangka panjang yang paling murah dan paling berdampak untuk masa depan yang aktif dan bebas nyeri.

2 hours ago
3







































