Berubah Jadi BSN, BTN Syariah Sebut Literasi Akad Syariah Masih Jadi Tantangan Utama

3 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — BTN Syariah mencatat laba sekitar Rp400 miliar atau 23,45 persen dari total laba BTN sebesar Rp1,7 triliun. Meski tumbuh positif, Direktur Konsumer BTN Hirwandi Gafar menilai tantangan terbesar masih terletak pada literasi masyarakat terkait akad-akad syariah.

“Kelemahannya adalah memang perbankan ini belum masuk kepada ekosistemnya secara menyeluruh. Karena ekosistem syariah sangat besar sekali. Nah ini kita juga dorong dengan pemerintah, termasuk juga OJK,” ujarnya, Rabu (17/9/2025).

Menurut Hirwandi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini sangat mendorong perkembangan perbankan syariah. Ia menyebut proses perizinan syariah bahkan lebih cepat dibandingkan perbankan konvensional.

"Saat ini OJK sangat memberikan dorongan bagaimana syariah ini berhubungan dengan baik. Bahkan perizinannya pun di OJK jauh lebih cepat dibandingkan dengan yang lain. Nah itu dalam hal ini, BTN Syariah terus melakukan penetrasi ke pasar dan juga berkaitan dengan masyarakat,” katanya.

Hirwandi menjelaskan, akad syariah memiliki variasi yang luas. Akad murabahah, misalnya, memungkinkan bank membeli barang yang dibutuhkan nasabah lalu menjualnya kembali dengan margin yang disepakati.

Akad ijarah digunakan untuk skema sewa, sementara ijarah muntahiyah bittamlik memungkinkan kepemilikan penuh setelah masa sewa berakhir. Ada pula akad musyarakah, yakni kerja sama modal antara bank dan nasabah dengan pembagian keuntungan sesuai porsi. Sementara akad mudharabah memberi ruang bagi bank untuk menyediakan modal, dan nasabah mengelola usaha dengan skema bagi hasil.

“Misalnya sebuah usaha yang utangnya sudah banyak, tapi dia masih butuh modal kerja. Itu bisa dipakai akad syariah. Jadi aset-aset yang dimiliki bisa dijual ke bank, lalu disewa kembali. Bagi perusahaan, transaksi ini tercatat sebagai sewa, bukan utang baru,” jelas Hirwandi.

BTN Syariah juga memperluas kerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), termasuk melalui program tabungan haji muda. Selain itu, BTN Syariah aktif berkolaborasi dengan ekosistem lain, mulai dari lembaga pendidikan hingga komunitas masyarakat.

Hirwandi menegaskan, edukasi kepada masyarakat menjadi pekerjaan penting agar prinsip syariah lebih dipahami. “Tantangannya adalah kita terus melakukan edukasi kepada masyarakat, sehingga masyarakat paham bahwa syariah bukan berarti keuangan berdasarkan agama. Ini hanya prinsip-prinsip terkait dengan pengelolaan keuangan,” tegasnya.

Ia menambahkan, potensi akad syariah masih sangat besar untuk digarap lebih luas. “Banyak sekali sebetulnya akad-akad syariah yang bisa dimanfaatkan lebih jauh. Termasuk misalnya KPR itu bisa kita kembangkan jauh lebih banyak akadnya,” kata Hirwandi.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research