Jakarta -
Dengan pesatnya perkembangan digitalisasi saat ini, pengguna semakin dimudahkan berbagai aktivitasnya, termasuk untuk melakukan donasi secara online.
Namun di sisi lain, penipuan online juga terus berkembang pesat, misalnya penipuan menggunakan link palsu untuk memberikan donasi yang mengatasnamakan lembaga tertentu.
Link palsu untuk donasi ini biasanya disebarkan lewat berbagai medium, seperti media sosial, email, dan lain sebagainya. Tentunya modus ini dibuat sedemikian rupa agar terlihat meyakinkan, tak jarang ditambahi hadiah tertentu untuk semakin membuat orang tergiur untuk berdonasi. Dan, biasanya link seperti ini juga disebar dalam momen tertentu, misalnya hari raya seperti Idul Adha saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu bagaimana caranya agar terhindar dari penipuan donasi seperti ini? Yuk simak tips berikut ini.
1. Cek Identitas Penggalang Donasi
Pastikan data seperti informasi profil penyelenggara, alamat, serta dokumen pendukung itu benar dan bukan fiktif. Dokumentasi pendukung seperti foto, video, data penerima manfaat juga menunjang keaslian dari penggalangan donasi tersebut. Apabila donasi mengatasnamakan suatu yayasan atau lembaga, pastikan mereka memiliki situs maupun media sosial resmi sebagai bentuk verifikasi terhadap penyelenggaraan donasi.
Bila diperlukan, cek nomor telepon penggalang donasi dan hubungi secara langsung untuk memastikan kebenaran donasi tersebut lebih lanjut. Cek juga tautan donasi yang tersedia memang terhubung dengan akun resmi dari penyelenggara. Intinya sebagai pendonasi, periksa situs penyelenggara secara menyeluruh sebelum berdonasi.
2. Minta Informasi Pembaruan terkait Donasi
Jika menemukan akun dengan unggahan yang sedikit atau bahkan tidak ada unggahan sama sekali, ada baiknya hal tersebut perlu dicurigai. Kejadian seperti ini sudah sering kali terjadi, khususnya di media sosial X (Twitter) yang meminta donasi hanya melalui tweet dan penerimaan dana donasi melalui rekening pribadi. Biasanya mereka hanya mengunggah ajakan donasi, lalu menghilang ketika dana donasi yang masuk sudah mulai terkumpul.
Sebagai pendonasi, sudah menjadi hak untuk mengetahui status dari penggalangan donasi. Mulai dari status seberapa banyak donasi terkumpul hingga donasi tersalurkan ke penerima manfaat. Para penggalang donasi juga harus transparan terhadap berbagai transaksi yang dilakukan terkait donasi. Hal tersebut dilakukan agar para pendonasi percaya dan yakin bahwa donasi memang benar-benar tersalurkan.
3. Jangan Mudah Percaya dengan Informasi di Media Sosial
Kehadiran media sosial memudahkan informasi penggalangan donasi tersebar luas. Akhir-akhir ini memang banyak ajakan untuk berdonasi atau penggalangan dana yang diunggah melalui berbagai platform media sosial. Arus informasi di media sosial yang padat sangat memungkinkan terjadinya kabar hoax atau penipuan.
Untuk itu, jangan percaya begitu saja dengan informasi di media sosial sekalipun info tersebut dari orang-orang terdekat. Selalu cek dan pastikan penggalangan donasi tersebut resmi dan terpercaya. Pastikan pula akun media sosial yang memberikan informasi penggalangan donasi tersebut merupakan akun resmi dan bereputasi.
4. Gunakan Platform Donasi Tepercaya
Jika ragu terhadap situs penggalangan donasi yang mencurigakan, lebih baik gunakan platform yang memang sudah terkenal dan terpercaya. Saat ini, sudah banyak sekali pilihan platform Donasi yang kredibel dan aman.
(asj/asj)