Warisan Beracun dan Ancaman Nyata Uji Coba Nuklir Amerika

2 hours ago 1

Presiden Donald Trump belum lama ini mulai berbicara tentang kapasitas senjata nuklir Amerika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengendalian Senjata AS (ACA) menegaskan bahwa Amerika sama sekali tidak punya alasan teknis, militer, maupun politik untuk memulai lagi uji coba nuklir.

Faktanya, Amerika sudah melakukan 1.030 kali ledakan nuklir sejak 1945, jumlah terbanyak di dunia yang mencakup lebih dari separuh dari total 2.056 uji coba nuklir global. Direktur Eksekutif ACA, Daryl Kimball, memperingatkan, "Kalau Amerika uji coba lagi, negara-negara lawannya bisa ikut-ikutan melakukan hal sama. Ini bisa bikin Perjanjian Nonproliferasi Nuklir hancur berantakan."

Di sisi lain, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa AS akan mulai menguji senjata nuklir dengan "alasan yang sama" seperti negara lain. Menanggapi hal ini, Rusia langsung menegaskan bahwa mereka masih berpegang pada moratorium uji coba senjata nuklir. Kremlin juga meluruskan pernyataan Trump: jika yang dimaksud adalah program rudal Burevestnik Rusia, itu bukan uji coba nuklir, jadi klaim Trump dinilai tidak akurat, sebagaimana diberitakan Sputnik pada Kamis (6/11/2025).

Reaksi berantai dari uji coba nuklir AS punya dua dampak besar: fisik dan geopolitik. Dari sisi fisik, serangkaian uji coba yang dimulai dengan Trinity tahun 1945, dan terus berlanjut di Pasifik dan Nevada, telah menyebabkan kerusakan lingkungan parah. Ledakannya menciptakan awan jamur radioaktif yang menyebarkan debu radioaktif (fallout) ke atmosfer. Debu ini terbawa angin lintas benua, mencemari wilayah luas dan membahayakan kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Dampak fallout inilah yang paling berbahaya. Partikel radioaktif seperti Stronsium-90 dan Cesium-137 masuk ke tanah, mencemari air, tanaman, dan rantai makanan. Akibatnya, kasus kanker dan penyakit akibat radiasi meningkat bahkan di daerah yang jauh dari lokasi uji coba.

Contoh nyatanya adalah insiden Bravo di Atol Bikini tahun 1954. Radiasi yang bocor jauh lebih besar dari perkiraan, mencemari kapal nelayan Jepang dan pulau-pulau sekitarnya. Ini membuktikan betapa sulitnya mengendalikan efek fisik uji coba nuklir.

Secara geopolitik, uji coba nuklir AS memicu perlombaan senjata nuklir global. Keberhasilan AS menciptakan bom atom memberi sinyal kuat ke Uni Soviet bahwa keseimbangan kekuatan dunia telah berubah.

Moskow pun merasa terancam dan mempercepat program nuklirnya sendiri. Uji coba nuklir pertama Soviet pada 1949 memulai era Perang Dingin, sebuah periode ketakutan akan saling menghancurkan yang berlangsung puluhan tahun.

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research