Warga Tewas Usai Ditolak IGD, Walkot Padang Nonaktifkan Direktur RSUD

1 day ago 8

Padang, CNN Indonesia --

Wali Kota Padang, Fadly Amran menonaktifkan Direktur RSUD Rasidin Padang dr. Desy Susanty dan sejumlah pejabat lainnya buntut kasus dugaan penolakan warga masuk IGD.

Seorang warga asal Kota Padang bernama Desi Erianti, warga Kelurahan Gunung Sariak Kecamatan Kuranji, diduga ditolak dan meninggal dunia pada Sabtu (31/5) lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul, sudah per hari ini," kata Fadly saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Senin (2/6).

Selain Desy sejumlah pejabat yang dinonaktifkan antara lain, Kabid Pelayanan dan Keperawatan serta Kasi Pelayanan dan Kasi Keperawatan.

Menurutnya, pemberhentian sementara itu dilakukan dalam rangka pemeriksaan terkait persoalan yang muncul dua hari terakhir.

"Prosedur normal. Karena kita melakukan pemeriksaan dan evaluasi manajemen pelayanan RSUD," kata Fadly.

Ia menegaskan, langkah yang diambil tersebut merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Pemko Padang atas dugaan kelalaian pelayanan pemerintah kepada masyarakat Kota Padang.

"Kita terbuka terhadap kritik, dan memiliki niat baik untuk selalu berbenah dalam melayani masyarakat. Memang tidak mungkin sekaligus, tetapi semoga peristiwa ini menjadi pelajaran bagi perangkat daerah lain di lingkup Pemko Padang, utamanya yang berfungsi memberikan pelayanan publik secara langsung," katanya lagi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala BKPSDM Kota Padang, Mairizon, menyampaikan selama penonaktifan jabatan Direktur RSUD Rasidin Padang akan diemban oleh Kepala Dinas Kesehatan, dr. Sri Kurnia Yati.

"Sebagai Plh Direktur RSUD Rasidin Padang akan diemban oleh Kepala Dinas Kesehatan, begitu juga untuk jabatan Kabid dan Kasi yang dinonaktifkan, akan dijabat oleh Pelaksana Harian," kata Mairizon.

Seorang warga Jalan Pilakuik, Kelurahan Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat meninggal dunia setelah sempat ditolak masuk perawatan di IGD RSUD Rasidin Padang.

Perempuan bernama Desi Erianti itu tak bisa dirawat IGD karena dianggap tak masuk dalam kategori emergency.

Setelah ditolak masuk IGD, keluarga kemudian membawa korban pulang kembali ke rumah. Yudi berkata keluarga juga berharap Desi bisa normal selagi dibantu mendapat surat rujukan terlebih dahulu dari Faskes 1. Namun sakit Desi justru semakin kambuh hingga akhirnya meninggal dunia.

"Terkait dengan almarhum kakak saya ini kan sakit. Sesak nafas dan sulit berjalan. Malam tadi (Sabtu) dia mencoba berobat ke RSUD, namun mendapat penolakan dengan alasan tidak mencukupi kadar emergency," kata Yudi, adik korban kepada wartawan.

"Kata rumah sakit, karena tidak emergency harus dapat (surat) rujukan dari faskes 1 dulu. Malam itu, karena suaminya adalah tukang ojek, terpaksa dibawa pulang dengan ojek (becak)," lanjutnya.

(fra/ned/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research