Usai Ricuh Penyegelan, Parkir Gratis Minimarket Surabaya Berlaku Lagi

4 hours ago 1

Surabaya, CNN Indonesia --

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan pengusaha toko modern atau minimarket akhirnya bersepakat menggratiskan parkir untuk masyarakat. Namun harus tetap ada juru parkir yang bertugas.

Hal itu disepakati setelah Pemerintah Kota Surabaya menggelar pertemuan dengan para pengusaha toko modern di Balai Kota Surabaya, Rabu (18/6) siang.

Eri mengatakan segel lahan parkir yang sebelumnya terpasang di toko modern sudah dibuka mulai tadi malam karena pengusaha sepakat mematuhi Perda Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perparkiran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Segel tadi malam dibuka los, karena sejak tadi malam kita sudah sepakat. Oleh sebab itu saya berterima kasih banyak kepada minimarket semua," kata Eri.

Dalam pertemuan itu, sudah disepakati juga toko modern berkomitmen akan menggratiskan biaya parkir bagi pelanggan-pelanggannya.

"Yang punya komitmen gratis atau tidak itu kan toko modern ya? Dan Alhamdulillah loh, toko modern hari ini komitmen gratis tetap," ucapnya

Meski demikian, toko modern akan tetap membayar Pajak Asli Daerah (PAD) sektor parkir sebesar 10 persen dari perkiraan kendaraan pengunjung selama sehari berdasarkan kapasitas lahan. Mereka juga harus menyediakan jukir resmi secara mandiri.

"Dengan gratis tadi tapi tetap memberikan pegawai yang bertugas sebagai tukang parkir. Perjuangannya sudah seperti ini. Yang kemarin belum dilakukan karena sik ono (ada) slack loh. Saiki wis dilakoni (sekarang sudah dilakukan)i. Ayo dijaga bareng," ujarnya.

Meski ada kesepakatan menggratiskan tarif parkir ini, kata Eri, akan tetap ada tempat-tempat usaha yang menarik tarif parkir ke pelanggannya.

Kepada tempat-tempat usaha parkir itu, Eri mengatakan, para pelaku usaha itu harus menyediakan layanan alat tap parkir untuk mencatat jumlah kendaraan masuk, lalu 10 persennya pendapatan parkirnya disetorkan ke pemkot sebagai PAD.

Sementara itu, Anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Surabaya Romadoni mengatakan, pihak toko modern yang tergabung di dalam organisasi itu sepakat menjalankan aturan itu per hari ini.

Ia memastikan semua toko modern sudah punya jukir resmi yang digaji, dan tidak akan menarik pungutan ke pengunjung.

"Sesuai dengan arahan Pak Wali dan izin pengelolaan parkir sudah keluar dan komitmen toko segel kita sudah dibuka. Semua untuk toko modern yang ada di Surabaya resmi sudah ada petugas parkir. Dan teman-teman konsumen yang mau belanja ke toko kami tidak perlu khawatir atas biaya [parkir] itu," kata Romadoni.

Romadoni mengatakan, bila pengunjung masih menjumpai praktik penarikan biaya parkir oleh jukir resmi toko modern, ia mempersilakan agar warga melaporkannya ke Command Center 112.

"Kalau memaksa laporkan sesuai dengan arahan Pak Wali masuk ke dishub laporkan 112," ucapnya.

Lalu soal pembayaran pajak 10 persen, kata Romadoni, hal itu akan tetap ia penuhi dengan mengkalkulasi perkiraan kendaraan parkir dalam sehari sesuai kapasitas maksimal lahan.

"Jadi kita hitung misal (kapasitas) ada 20 motor dan ada 3 mobil dan kira-kira per harinya berapa gitu dan ketemu lah 10 persen yang kita bayarkan ke pajak parkirnya yang masuk ke retribusi Pemda. Besarannya bervariasi mulai Rp175.000 sampai Rp250.000," kata dia.

Lebih lanjut, Romadoni merinci, komitmen menggratiskan biaya parkir itu hanya akan diterapkan oleh toko modern yang tergabung dalam Aprindo.

"Salah satunya adalah Alfamart, Alfamidi, Lawson, Indomaret, Circle K, K3Mart, Family Mart itu masuk ke dalam Aprindo dan itu gratis parkir," tutupnya.

Sebelumnya kebijakan Wali Kota Surabaya tentang tata kelola parkir menuai polemik. Pasalnya Pemkot Surabaya sampai menyegel ratusan lahan parkir di sejumlah toko modern di Surabaya.

Pakar Kebijakan Publik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Parlaungan Iffah Nasution, mengkritik langkah Wali Kota Eri yang justru menindak tempat usaha atau toko modern dalam upaya menertibkan parkir liar. Hal itu dikatakannya sebagai kebijakan yang aneh dan paradoks.

(frd/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research