Pada hari Sabtu, 29 Juni 2019, Presiden AS Donald Trump, kiri, bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping selama pertemuan di sela-sela KTT G-20 di Osaka, Jepang. Empat dekade setelah AS menjalin hubungan diplomatik dengan Cina komunis, hubungan antara keduanya berada pada titik balik.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping pekan depan akan menjadi pertemuan yang sangat baik.
Berbicara kepada wartawan sebelum berangkat dari Gedung Putih untuk tur ke Asia, Trump menyampaikan bahwa pembahasan dengan Xi akan mencakup isu perdagangan dan tarif antara kedua negara, serta persoalan terkait Taiwan.
“Kami memiliki banyak hal untuk dibicarakan dengan Presiden Xi, dan ia juga memiliki banyak hal untuk dibicarakan dengan kami. Saya pikir ini akan menjadi pertemuan yang baik,” kata Trump.
Ia menambahkan bahwa tarif sebesar 157 persen yang saat ini dikenakan terhadap China tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
“Saya rasa itu tidak berkelanjutan bagi mereka, dan mereka ingin menurunkannya,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa Amerika Serikat juga menginginkan sejumlah konsesi dari pihak China.
Trump dijadwalkan bertemu Xi pada 30 Oktober di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Korea Selatan.
Sebelum itu, Trump akan bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Ahad (26/10) dan menghadiri jamuan makan malam dengan para pemimpin AS-ASEAN.
Setelah itu, Trump akan melanjutkan perjalanan ke Tokyo untuk bertemu Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi.
Presiden AS tersebut kemudian akan terbang ke Kota Pelabuhan Busan di Korea Selatan untuk bertemu Presiden Lee Jae Myung, sebelum menyampaikan pidato dalam jamuan makan siang CEO APEC dan menghadiri jamuan makan malam para pemimpin AS-APEC.
sumber : Antara/Anadolu

12 hours ago
2








































