REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saudi menggeber pendapatan sebesar-besarnya. Sektor energi dan pertambangan seperti di Makkah terus dioptimalkan untuk menghasilkan 3,6 juta ons emas.
Dari sektor haji dan umrah Tanah Suci, Saudi menargetkan lompatan pendapatan hingga 150 miliar Dollar AS atau setara dengan Rp2.493 triliun, sebagaimana diberitakan Reuters.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Tak hanya tanah suci, tanah warisan Nabatea yang satu kawasan dengan tanah terkutuk Madain Saleh pun ditargetkan oleh Saudi untuk mendatangkan investasi 1,6 miliar Dollar Amerika Serikat atau setara dengan Rp26 triliun. Kawasan itu adalah al-Ula yang di dalamnya terdapat kota warisan Nabi Saleh.
Kawasan ini memiliki keunikan yang telah menarik perhatian dunia, mengubahnya dari destinasi yang kurang dikenal menjadi ikon pariwisata global. Daya tarik utamanya terletak pada perpaduan antara kekayaan sejarah yang tak tertandingi dan keindahan alam yang dramatis. Al-Ula adalah sebuah museum hidup yang menawarkan perjalanan melintasi waktu. Pengunjung dapat menyaksikan jejak-jejak peradaban kuno yang berusia ribuan tahun.
Kawasan ini berhasil memadukan narasi masa lalu yang kuat dengan visi masa depan yang ambisius, menjadikannya sebuah fenomena dalam industri pariwisata dan arkeologi.
Keunikan Al-Ula yang paling menonjol adalah situs arkeologinya, terutama Madain Saleh (Hegra), yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi. Hegra adalah kota kuno yang dibangun oleh peradaban Nabatea, pembangun Petra di Yordania, dengan hampir 100 makam monumental yang diukir secara rumit di tebing-tebing batu.
Di luar Hegra, Al-Ula juga menjadi rumah bagi situs-situs bersejarah lainnya, seperti Kota Tua Al-Ula yang berusia ribuan tahun dan Jabal Ikmah, yang menyimpan ratusan prasasti kuno. Inskripsi-inskripsi ini memberikan wawasan mendalam tentang sejarah dan evolusi peradaban kuno yang pernah mendiami wilayah tersebut.
Selain warisan budaya yang kaya, Al-Ula juga menawarkan lanskap gurun yang menakjubkan dan formasi bebatuan unik yang dibentuk secara alami oleh erosi angin dan air selama ribuan tahun.
Fitur-fitur geologi yang spektakuler ini, seperti Batuan Gajah (Elephant Rock) yang ikonik, Batuan Lengkung (Arch Rock), dan Batuan Wajah (Face Rock), menjadi daya tarik visual yang memukau. Pemandangan ini menciptakan pengalaman yang luar biasa bagi para pengunjung yang menyukai petualangan dan fotografi, menjadikan setiap sudut Al-Ula sebagai pemandangan yang tak terlupakan.
Daya tarik lainnya adalah oasis Al-Ula yang subur, sebuah permata hijau di tengah gurun. Lembah Al-Ula yang rimbun dengan kebun kurma, pohon jeruk, dan tanaman lainnya menawarkan kontras yang mencolok dengan lanskap gurun di sekitarnya.

4 hours ago
1












































