Rupiah Melemah Jadi Rp16.621 per Dolar AS pada Penutupan Perdagangan

5 hours ago 2

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Senin (27/10/2025) sore melemah sebesar 19 poin atau 0,11 persen menjadi Rp16.621 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.602 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat di level Rp16.628 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.630 per dolar AS.

Tidak ada kode iklan yang tersedia.

“Menteri Keuangan AS Scott Bessent pada Ahad (26/10/2025) mengatakan para pejabat AS dan China telah menyusun kerangka kerja yang sangat substansial untuk kesepakatan perdagangan yang akan memungkinkan Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping membahas kerja sama perdagangan minggu ini,” ujar analis mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuabi, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/10/2025).

Bessent disebut menyampaikan kerangka kerja tersebut akan menghindari tarif AS sebesar 100 persen atas barang-barang China dan mencapai penangguhan kontrol ekspor logam tanah jarang dari Negeri Tirai Bambu.

Presiden AS Donald Trump juga optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Beijing dan berharap dapat mengadakan pertemuan di China maupun Amerika Serikat. “Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan dengan China,” kata Trump. “Kita akan bertemu mereka nanti di China dan kita akan bertemu mereka di AS, entah di Washington atau Mar-a-Lago.”

Selain itu, sentimen lain datang dari data inflasi Amerika Serikat pada September 2025 yang naik 0,3 persen, lebih rendah dari perkiraan sekitar 0,4 persen. Secara tahunan (year on year/yoy), inflasi naik 0,3 persen, di bawah perkiraan sebesar 4,1 persen.

Begitu pula inflasi inti hanya naik 0,2 persen, dibandingkan perkiraan 0,3 persen. Secara yoy, inflasi turun ke 3 persen dibandingkan perkiraan bertahan di angka 3,1 persen.

“Laporan indeks harga konsumen AS yang lebih rendah dari perkiraan minggu lalu memperkuat potensi untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin,” kata Ibrahim.

“Fokus minggu ini adalah keputusan suku bunga dari beberapa bank sentral, dengan perhatian utama tertuju pada keputusan kebijakan terbaru dari Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) yang akan dirilis pada Kamis (30/10/2025) dini hari,” ujarnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Lifestyle | Syari | Usaha | Finance Research